❝Jangan pernah menciptakan pelangi pada mereka yang buta warna.❞—You And Me📖H A P P Y R E A D I N G📖
Elijah turun dari bus, lalu setelahnya ia berjalan ke Alfamart yang berada di seberang jalan, berniat untuk membeli frozen food sebagai pelengkap seblak yang akan ia buat setelah sampai di rumah.
Gadis itu memang sudah berniat untuk membuat seblak sejak di bus tadi, jadi sekalian ia mampir ke Alfamart untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan. Setelah selesai berbelanja, akhirnya ia keluar dari Alfamart.
Jaraknya tidak jauh dari rumah gadis itu, jadi ia masih kuat untuk mengangkut belanjaan yang ia beli. Memasak adalah hobinya, tidak heran jika ia pandai membuat berbagai macam hidangan. Jika dirinya ingin membuat bolu kukus, ya tinggal bikin, itu pun jika bahan-bahan yang diperlukan ada. Seperti sekarang, ia telah menyiapkan bahan-bahan yang tadi ia beli di Alfamart. Sangat telaten, gadis itu mengerjakannya.
“Oke guys, sekarang kita tambah mie secukupnya, yah. Jangan lupa kerupuk mentahnya. Seblak kalau enggak ada kerupuk, jangan disebut seblak.” Ia terlihat seperti orang gila yang diberi mainan, alih-alih memasak dengan anggun, ia malah berlaga layaknya chef profesional.
Kalian yang suka memasak pasti sudah tidak asing dengan kebiasaan memasak sendiri di rumah, seperti Elijah saat ini contohnya.
Tak butuh waktu lama, akhirnya gadis itu selesai dengan masakannya. “Dicip dulu, yah guys.” Lalu tangan Elijah mengambil kuah seblak yang panas menggunakan sendok dan mencicipinya. “Anjirr enak banget! Elijah, lo tuh emang menantu idaman emak-emak, anjirr.” Elijah memuji dirinya sendiri, memang tidak ada yang bisa menolak kelezatan masakannya.
Setelah menunggu hingga hangat, gadis itu mulai menghabiskan seblak di mangkuknya. Matanya terus fokus menatap televisi yang menampilkan kartun dua bocah kembar berkepala botak.
Terlalu fokus hingga tak sadar bahwa handphone-nya berbunyi, tanda notifikasi pesan masuk.
Mommy: Ibu pulang malam, bilang ke adek kamu ibu enggak bisa hari ini. Banyak banget orderan, enggak bisa ibu tunda.
Arta Rizal Farzano: Gw ke rumah lo, mau pesan apa?
“Si Upin Ipin kapan gedenya, kali? Setunting mungkin, yah?”
“Namanya juga kartu, El.” Suara seseorang ikut menyahut. Itu Arta, cowok itu sudah datang tiga menit yang lalu.
Elijah menengok, untung saja ia tidak kaget. Jika tidak, ia akan mendadak terkena serangan jantung. Astagfirullah.
“Kebiasaan lo, dodol Bali. Kalo masuk rumah gw, kaga ngucapin salam dulu,” cemooh Elijah kesal.
“Udah gw ucapin. Lo nya aja budek, bebek persis. Tadi gw bilang gini: ‘Shalom,’ sampai tiga kali gw ucapin,” imbuh Arta dengan nada tengilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me || Berhenti Di Kamu
Teen Fiction‼️⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️‼️ KARENA AKU BAKAL UMUMIN DI WALL SETIAP UPDATE. Ini cerita KLF yang aku rombak sepenuhnya jadi YAM. "Kita hanya di pertemukan, sempat pula di satukan. tetapi akhirnya kita berpisah juga, karna keegoisan kita masing...