Sunjae tidak mau melepaskan pelukan eratnya dari Imsol, wanita yang sangat dicintainya dengan seluruh hidup.
Sunjae sangat menyesal menyia-nyiakan 34 tahun lamanya karna melupakan dunianya.
Imsol juga sangat merindukannya, bagaimana di masa lalu Sunjae menatapnya dengan dalam, memeluknya, merangkul tangannya, menciumnya dengan penuh cinta.
Imsol tidak pernah menyangka hari yang paling indah di hidupnya seperti ini akan datang karna dia telah merelakan semuanya, setidaknya dia masih bisa melihat Sunjae tetap hidup walaupun pria itu tidak mengingatnya sama sekali.
Mereka membicarakan tentang kalung dan bagaimana Sunjae yang menjadi pro aktor di drama romcom karna sering berinteraksi dengan wanita lain. Imsol sedikit sebal akan hal itu. Tapi Sunjae langsung menenangkannya lagi.
Mereka kembali dengan posisi semula di sofa. Menatap dalam dengan rindu yang sudah di pucuk.
"Aku merindukanmu Sol-a."
"Aku juga, Sunjae-ya."
Sunjae menatap penuh arti, tatapannya beralih ke bibir lalu mendekatkan dirinya untuk mencium wanita yang paling dicintainya di dunia ini.
Imsol membalas, membuka mulutnya agar lidah Sunjae bisa dengan bebas masuk.
Lama kelamaan semakin panas, Sunjae akhirnya menindih nya. Lidah Sunjae membelit, suara ciuman mereka memenuhi ruangan. Nafsu sudah menguasai kedua sejoli ini.
"Euhhhmpp.."
Imsol tidak tahan akan rangsangan, yang membuat Sunjae berani bertindak lebih jauh.
Ciumannya turun ke leher, mencumbu bagian yang diinginkannya. Tangannya bergerilya, naik ke dalam baju Imsol, mengelus kulit punggung wanitanya.
Sunjae dengan semangat menggigit dan meninggalkan bekas disana.
"Euhhh.. Sunjae-yahhhh.."
Panggilan itu membuat Sunjae sadar, lalu dia menghentikan seluruh kegiatannya. Melihat Imsol yang berantakan dibuatnya, ia merasa bersalah.
"Kau baik-baik saja? Maafkan aku."
Napas Imsol memburu, lalu tersenyum.
"Tidak apa."
Imsol merangkul leher Sunjae dan tersenyum, mereka masih di posisi yang sama.
"Bisa kita lakukan di kamarmu?"
Pupil Sunjae melebar, senyumannya bersemangat karna dia kira Imsol tidak suka jika dia melakukan ini, tanpa aba-aba dia langsung berdiri dan menggendong tubuh Imsol ke arah kamarnya, yang membuat Imsol tertawa. Lucu sekali pria ini.
Setelah membaringkan Imsol, Sunjae membuka seluruh pakaian atas nya yang membuat Imsol memalingkan muka, dia malu.
Imsol menyuruh Sunjae mematikan lampu dan hanya menyisakan lampu tidur saja.
Sunjae naik ke atasnya, lalu terkekeh karna Imsol yang terlihat malu sangat menggemaskan baginya.
Sunjae menunduk, mencium kening nya, pindah ke kedua matanya, mengecup pipi, lalu menatap Imsol tersenyum. Dibalas dengan senyuman yang sama.
"Izinkan aku ya?."
Imsol mengangguk. Dia sebenarnya sangat gugup karna ini adalah pertama kali baginya seumur hidup, tentu saja.
Sunjae mengecup bibir Imsol, lalu tangannya dengan sigap membuka pakaian Imsol satu persatu, menyisakan dalamannya yang terlihat lucu di matanya.
Imsol menarik leher Sunjae untuk memulai hal yang akan mereka lakukan setelah ini.