Misteri Segitiga Bermuda

5 2 1
                                    

Bicara tentang area Segitiga Bermuda memang seakan tak habisnya. Namanya telah tersebar ke seluruh penjuru dunia dan dianggap salah satu tempat paling misterius di muka bumi. Kejadian-kejadian aneh hilangnya kapal laut dan pesawat tanpa jejak dibumbui dengan teori-teori konspirasi akan adanya markas alien atau bahkan dianggap sebagai sarang para Iblis.

Pertama kali aku tahu akan adanya area yang disebut dengan Segitiga Bermuda adalah ketika aku masih duduk di kelas 8 SMP. Karena pada saat itu penggunaan internet masih sangat terbatas, aku mengenalnya dari sebuah buku yang ditulis oleh seorang jurnalis asal Mesir, Muhammad Isa Dawud.

Buku pertama karyanya yang kubaca adalah "Dialog dengan Jin Muslim". Sebuah buku yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Setelah menamatkan buku tersebut, aku berupaya untuk mengumpulkan uang demi membaca dan membeli bukunya yang lain, "Dajjal Akan Datang dari Segitiga Bermuda". Dari buku itulah aku untuk kali pertama mengenal Segitiga Bermuda.

Perjalananku kali ini ke Segitiga Bermuda adalah yang kedua kalinya. Dulu aku pernah ke sana bersama rombongan dari komunitasku. Cukup banyak peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Namun karena mungkin sudah terbiasa melakukan penjelajahan secara mandiri, setiap kali mengikuti kegiatan yang sifatnya rombongan, visual yang kudapat terasa lebih terbatas.

Saat itu aku hanya melihat naga hijau yang sekadar lewat, benda besar cakram yang bergerak ke arah dasar laut serta beberapa entitas yang tampak seperti makhluk amphibi humanoid, terlihat gusar karena melihat tiba-tiba banyak manusia yang datang ke tempat mereka. Aku mencoba menjelaskan pada salah seorang di antara mereka bahwa kami hanya sekadar jalan-jalan saja. Barulah dia menjadi lebih tenang.

Selain itu ada dua kesan kuat yang muncul dalam pikiranku, yaitu gelombang elektromagnetik dan advance technology. Namun karena sudah cukup lelah, kuakhiri perjalananku dan belum meneliti lebih lanjut rahasia yang terkandung di dalam area yang dianggap angker dan berbahaya ini.

Krieva dan Mynthalla menjadi rekan perjalananku di penelusuran kedua Segitiga Bermuda. Awalnya kami menggunakan kapal selam berukuran kecil yang telah dibuat oleh Krieva dan Guntrasaka. Aku dan Mynthalla duduk di bagian depan, sementara Krieva di belakang. Kami menyusuri wilayah tersebut hingga kami berhenti di sebuah titik koordinat yang terdapat sebuah benda yang mengeluarkan cahaya.

Benda tersebut berbentuk seperti huruf dua huruf V yang saling berlawanan arah namun menyatu satu sama lain. Mengeluarkan cahaya dan gelombang energi. Tiba-tiba saja muncul inputan kata: Laba-laba dan Arachnida. Aku sama sekali tak mengerti apa maksudnya.


Baca selengkapnya di Playstore:

https://play.google.com/store/books/details/Yovie_Kyu_Catatan_Petualangan_Vantrala_Bermuda_Tri?id=NJTtEAAAQBAJ

Catatan Petualangan Vantrala: Bermuda TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang