After Life Season 2

655 51 4
                                    

"Segeralah memiliki keturunan, agar Toneri berhenti datang dan berusaha menemui Hinata." Hiashi agak terkejut mendengar berita itu.

Naruto lebih terkejut mendengar ucapan ayah mertuanya, ia tak pernah memikirkan soal ini sebelumnya.

Malam belum beranjak larut, Naruto datang untuk menjemput Hinata yang menginap selama empat malam menemani Hanabi.

Sengaja Naruto datang menjemput malam ini karena tahu Tou-sama sudah kembali dari perjalanannya ke luar desa sore tadi jadi Hinata bisa pulang ke rumah dan berhenti menemani adiknya.

Sebelum membawa Hinata pulang, Naruto punya beberapa waktu bicara berdua dengan ayah mertuanya setelah cukup lama mereka tidak bertemu.

Karena ayah Hinata bertanya apa semua baik-baik saja saat dia pergi, Naruto katakan jawabannya adalah tidak dan dia beritahu soal kejadian beberapa waktu lalu dimana Toneri datang kembali untuk menemui Hinata.

Dan jawaban inilah yang dia dapati dari ayah Hinata.

"Aku merasa khawatir, dia akan membawa putriku lagi." Hiashi menghela napas pelan. Sesungguhnya dia agak menyesali kenapa Naruto tak menghabisi Toneri di bulan dulu.

"Aku akan menjaga Hinata." Ucap Naruto dengan yakin.

"Kau tak akan bisa selalu berada di dekatnya dan menjaganya, Toneri bisa datang kapan saja." Hiashi menggeleng tak menerima solusi dari Naruto. "milikilah seorang anak, agar Toneri berhenti menginginkan Hinata. Anak adalah ikatan paling kuat yang bisa kau berikan untuk Hinata, simbol kepemilikan seorang pria terhadap wanitanya." Hiashi yakin ini adalah solusinya, cinta segitiganya harus berakhir, Toneri harus berhenti.

"Aku tak pernah memikirkannya secepat ini." Gumam Naruto, ia menikahi Hinata karena sangat jatuh cinta, menjalani hari berdua dengan penuh suka cita, mengisi kekosongan dalam hidup satu sama lain dan menjadikannya sempurna, itu saja. Menambah satu lagi anggota keluarganya dalam waktu dekat nyaris tidak terlintas di benaknya, meski urusan ranjang berlangsung dengan semangat setelah pernikahan.

"Kalau begitu mulai sekarang, pikirkanlah. Sebelum Toneri datang dan mengacau seperti dulu." Hiashi melangkah menuju jendela yang mengarah ke rouka dan menatap ke langit, bulan bersinar terang hari ini.

"Apa aku harus beritahu Hinata soal ini? dia belum mrngetahui bahwa aku menemui Toneri lagi tempo hari." Akhirnya Naruto meminta saran.

"Tak perlu mengatakannya, nanti dia akan merasa khawatir. Bicarakan saja kepada Hinata soal keinginan memiliki anak, dia akan mengerti." Hiashi yakin putrinya akan siap, dia perempuan yang lembut seperti mendiang ibunya dulu.

Naruto mengangguk, kemudian menyesap teh di atas meja.

...

Naruto berjalan bersisian dengan istrinya untuk pulang ke rumah. Di sepanjang perjalanan dia terus memikirkan soal ucapan Tou-sama.

Hinata berjalan di depan Naruto memasuki toko, untuk membeli beberapa bahan masakan sebelum pulang.

Naruto sibuk dengan isi kepalanya sambil menatap pinggul Hinata yang berjalan tepat di depannya.

"Bi, aku ingin dua ekor makarel." Hinata berucap lembut kepada Bibi penjaga toko untuk membeli ikan.

Di seberang meja etalase seorang anak kecil di dekap ibunya mereka tengah tertawa kepada satu sama lain, bercanda sambil menunjukn ikan-ikan segar di dalam keranjang.

Kekehan anak itu membuat Naruto menoleh, dia ikut tersenyum melihat ibu dan anak itu nampak senang. Di kepalanya dia bayangkan Hinata mendekap bayi milik mereka sendiri, mungkin rasanya akan sangat luar biasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang