"Sakit ternyata suka sama orang yang belum selesai dengan masa lalunya."
"Makanya pacaran sama gue, dijamin bahagia terus."
"Alah kentut. Pacaran sama playboy kayak lo lebih nyakitin!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * *
"Pagi makhluk bumi!"
"Woy! Bayar duit kas!"
Sial sial. Begitulah rutuk anak-anak kelas saat suara horor menyapa pagi mereka, benar suara tersebut milik Nadikta Galaksi; si Bendaraha galak IPS 1.
Cantik sih, ganteng sih, cakep sih. Tapi galak. Lengah dikit leher lo kena cekik. Hahaha, bercanda sih sebenarnya gak sebrutal itu tapi kalau mood nya lagi jelek mah bisa sampai segitunya.
"Lo udah nunggak 2 minggu anjing!" tukasnya pada Deka, si seksi kebersihan kelas.
"Ampun cantik, hehe besok deh."
"Ngomong sekali lagi ni pulpen nancep ke mata lo ye."
"Buset serem bener."
"Makanya bayar!"
"Berapa sih anjing? Repot banget."
"Makanya kalau gak mau repot, bayar tepat waktu anjing. Timbang seminggu 2 rebu aja sulit banget bangsat tapi mulut gatel banget ngatain gue padahal elo sendiri yang salah setan."
"Anjing, anjing iya ampun Na. Buset dah kena banget itu ke ulu hati gue ucapan lo."
"4 Rebu buruan kunyuk!"
Deka bergidik sambil memberikan uang 5 ribu dan Nadikta langsung menerima nya tak lupa memberikan kembaliannya 1 ribu segitu juga tetep langsung dikantongi sama Deka.
"Si Jevan mana dah?" Nadikta bertanya entah pada siapa saat melihat bangku ujung sana kosong.
"Biasalah, belum dateng."
"Lah? Udah jam setengah 8 gila. Gerbang depan udah ditutup."
"Yang bilang lewat gerbang depan siapa?" Angga nyengir setelah ngomong gitu.
Alis Nadikta mengernyit, "Oh belakang ya?"
"Hehehe iya."
"Tapi beres upacara gue liat pak Ahmad sama rombongan OSIS pada ke belakang."
"KOK GAK BILANG?!" Angga dan beberapa temen nya langsung pergi untuk mengecek keadaan Rajevan. Sebab jika di ingat-ingat lagi harusnya sejak tadi Rajevan sudah tiba ke kelas.
Nadikta mendengus, "Padahal mau gue tagih. Kas dia nunggak sebulan," gumamnya.
"Kok gue gak liat rombongan pak Ahmad," celetuk Dhimas.