Sebuah artefak telah di temukan di gunung Padang pada 24 November 2004 membawa dunia menuju petaka dan kehancuran. Masa yang kelam.
Manusia berevolusi beberapa mendapatkan kebangkitan dan juga the chosen untuk beradaptasi di peradaban dunia baru yan...
Di tanggal 24 November 2004 di desa Karyamukti kecamatan Campaka, waktu itu semburat cahaya matahari kuning ke oranye-an baru muncul di ufuk timur seorang bapak-bapak berusia 31 tahun sedang bersiap-siap pergi ke sawah seperti biasanya. Panggil saja dia pak Tarno.
Pak Tarno berjalan keluar dari rumah. Ditentengnya cangkul di pundaknya. Kebetulan rumahnya berada dekat dengan situs gunung Padang.
SriIngg
Tiba-tiba cahaya bersinar sangat terang membuat pandangan pak Tarno menjadi gelap. Sinar itu berasal dari situs gunung Padang
Pak Tarno mengusap-usap matanya. Pandangannya kembali seperti semula.
"Ca-cahaya naon eta? Meni serab pisan euy."
Kata pak Tarno kebingungan melihat cahaya itu yang mulai meredup dari arah gunung Padang.
Pak Tarno yang penasaran pun pergi menuju gunung Padang ditinggalkannya pacul di tepi jalan. Dia berlari dengan sangat cepat menuju ke sana.
Cahaya itu berangsur-angsur meredup dan menghilang. Pas sekali pak Tarno juga berhasil menemukan sumber cahaya itu.
Pak Tarno pun berjalan menghampiri cahaya yang sudah meredup itu.
"Cahayana ti belah ditu,"–Pak Tarno melihat Lamat benda itu–"Naon eta banda?"
Setelah menemukan benda itu, pak Tarno langsung melaporkannya ke pak kades terlebih dahulu sebelum memanggil polisi.
Beberapa saat kemudian benda itu diangkat oleh pihak berwajib dan ditempatkan di museum negara. Ternyata itu adalah sebuah artefak kuno berupa buku.
Dibuku itu awalnya kosong tidak ada tulisan sama sekali hingga mencapai halaman Tengah tulisan tiba-tiba muncul bak magic memenuhi lembaran itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berita itu mulai ditayangkan di tv. Di setiap channel berita mengenai artefak itu selalu dibahas dan menjadi topik hangat entah itu di koran, majalah bahkan di masyarakat.
Akhirnya berita tentang artefak itu menjadi viral hingga ke mancanegara. Dan digadang-gadang merupakan keajaiban dunia pada masa itu.
Di artefak tersebut terdapat sebuah aksara yang belum diketahui artinya tapi ada beberapa orang yang berspekulasi kalau itu masih satu akar dengan aksara Jawa.
Hal ini menarik perhatian mereka para elit dunia untuk mengorek informasi sehingga peneliti dan lmuwan dari mancanegara berbondong-bondong datang untuk meneliti aksara itu atas permintaan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
