21

1.4K 92 7
                                    

...

Junghwan menatap dengan penasaran pada kedua orang dewasa yang ada di sekitarnya. Tiba-tiba, sebuah pertanyaan keluar begitu saja dari mulutnya yang masih penuh rasa ingin tahu.

"Mama sama Papa kan orang tua kita, lalu kenapa mereka tidak tinggal bersama?" tanya Junghwan dengan wajah yang serius namun polos.

Rami dan Jeongwoo yang mendengarnya langsung terdiam sejenak, berpikir keras. Mereka bertiga saling bertukar pandang, mencoba mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan Junghwan. Suasana sejenak menjadi hening, hanya terdengar suara langkah kaki dan desiran angin dari luar rumah.

Jeongwoo, yang merasa sedikit bingung, akhirnya mencoba menjawab dengan cara yang biasa ia lakukan: asal.

"Mungkin mereka lagi marahan kali?" jawab Jeongwoo dengan nada santai, meski dia sendiri tidak yakin dengan jawabannya.

Namun, Rami yang sudah cukup mengenal dinamika keluarga Park segera menggelengkan kepala, menanggapi perkataan Jeongwoo dengan lebih bijak.

"Enggak deh... Kalau marahan, pasti mereka gak bakal saling sapa tadi pagi," kata Rami dengan sedikit ragu, berusaha mencari penjelasan yang lebih masuk akal.

Junghwan kemudian tertawa kecil. "Benul, benul, benul... Jeje ngaco banget ah ngomongnya," gumamnya seraya tersenyum.

Mereka bertiga, Junghwan, Jeongwoo, dan Rami, kini terlihat semakin akrab. Rami yang tadinya tampak lebih tertutup, kini sudah merasa nyaman untuk menunjukkan sifat aslinya kepada Jeongwoo dan Junghwan. Seiring waktu, dia pun mulai merasa seperti bagian dari keluarga Park.

Saking asyiknya mereka ngobrol, mereka tak menyadari bahwa Hyunsuk dan Jihoon sudah kembali ke rumah. Tiba-tiba saja, terdengar suara Hyunsuk yang menyelipkan candaan ringan.

"Seru banget ya ngobrolnya," ujar Hyunsuk sambil tersenyum, melihat ketiga anaknya yang begitu fokus dalam obrolan mereka.

Mendengar suara Hyunsuk, ketiganya langsung menoleh serentak dan terlihat terkejut, namun senyuman mereka langsung merekah begitu melihat Hyunsuk berdiri di dekat pintu dengan senyum di wajahnya. Tanpa pikir panjang, ketiganya langsung berlari dan melompat untuk memeluk Hyunsuk bersama-sama.

"Kalian udah makan?" tanya Hyunsuk, masih tersenyum hangat.

"Udah!" jawab mereka kompak, serentak.

Hyunsuk mengelus kepala ketiga anaknya satu per satu dengan lembut, mencurahkan kasih sayang pada mereka yang selalu membuat hatinya hangat. Setelah itu, Hyunsuk pun melanjutkan langkahnya menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu setelah seharian beraktivitas.

Setelah Hyunsuk masuk ke kamar, ketiganya segera keluar dari kamar mereka dan mulai mencari keberadaan Jihoon, sang papa. Mereka mencari-cari, hingga akhirnya menemukan Jihoon sedang duduk di dekat akuarium, memberi makan ikan koi kesayangannya. Jeongwoo yang tak sabar ingin mendekatkan diri pada Jihoon langsung bergerak maju dengan langkah cepat. Namun, lengannya tiba-tiba ditahan oleh Rami.

"Kita kagetin papa yuk!" bisik Rami dengan nada bersemangat, matanya bersinar dengan ide yang cukup nakal.

"Yuk!" jawab Junghwan dan Jeongwoo serempak, mengikuti ide Rami tanpa ragu.

Ketiganya kemudian berjalan dengan perlahan, berusaha mengendap-endap mendekati Jihoon yang masih asyik memberi makan ikan koi di akuarium. Jihoon tampaknya tidak menyadari keberadaan mereka, begitu tenggelam dalam kegiatannya dengan ikan-ikan itu.

"1... 2... 3..." Rami memberi aba-aba dengan suara pelan, menghitung dengan cermat sebelum mereka bersiap untuk melompat.

"PAPA!" teriak mereka bertiga serempak, berharap untuk mengejutkan Jihoon.

[2] Papa - hoonsuk✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang