Kisah ini di mulai dengan seorang gadis berumur 19 th yang baru saja pulang dari kerja nya.
dia sedang berjalan di jalan yang kurang pencahayaan, di tambah dengan air turun dari langit tidak begitu deras.
gadis itu samar-samar mendengar suara tang...
Alo semoga suka sama cerita aku ini,SELAMAT MEMBACA!!
─── ･ ｡ﾟ☆: *.☽ .* :☆ﾟ. ───
'Hari ini begitu dingin padahal aku sudah memakai pakaian yang cukup tebal' batin seorang gadis yang sedang berjalan menyusuri gelap nya jalan.
" oek...oek..." gadis itu mendengar suara tangisan di dalam gang yang sedang ia lewati.
"Kenapa ada bayi yang menangis, di tempat seperti ini? " ucap gadis itu, dengan rasa penasaran yang mengendalikan tubuh nya ia bergerak menuju arah suara.
Ia melihat lihat sekeliling gang itu, suara tangisan pun mulai terdengar lagi. Gadis itu menghampiri suara tangisan itu.
Betapa terkejut nya gadis itu ketika melihat seorang bayi berambut putih bermata ungu tua ber gradasi ungu muda. Ia menggendong bayi itu, 'siapa yang tega membuang bayi selucu ini?, di penuhi luka lagi' batin gadis itu.
Autor:Aku gak tau warna mata Arion itu sepesifik nya apa jadi aku tulis gitu gak papa kan?
"Kubawa saja kali ya?, dia juga sudah di buang oleh orang tua nya" kata gadis itu sambil berpikir.
"Baik lah akan ku bawa!!" lanjut gadis itu.
Autor: tanya sendiri jawab sendiri. Aneh memang mbk-mbk satu ini.
Mbk-mbk: dah diem lanjut ae napa, ribet lu.
Autor: ngokeh... Ekhm... Ekhm... Lanjut.
༺ღ༒ ֮ϐׁɑׁׅᨮׁׅ֮ꪱׁׁׁׅׅׅ? ༒ღ༻
Gadis itu pun membawa bayi itu pulang. Sesampainya ia di rumah. Tidak ada siapa pun yang menyambut nya. 'Aku masih berharap kalian akan menyambut ku seperti dulu lagi. Ya sudah lah itu kejadian sudah lama sekali. Ayah ibu aku kangen... 'Gadis itu melamun cukup lama di depan pintu. Sambil mengingat masa lalu nya.
Flashback masa kecil gadis itu
Autor:maaf mengganggu membaca tapi seperti nya akan sampai sini dulu karna autor capek. Sebener nya gak mau bikin prolog panjang tapi ya syudah lah. Dada semua. Jangan lupa VOTE!! VOTE!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
