⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!"Jadi selama ini apa yang gue rasain buat dia itu salah. Gue udah salah menyayangi orang yang ternyata bukan kakak kandung gue sendiri. Selama bertahun-tahun gue tangisin kepergiannya, itu semua sia-sia. Dan apa yang gue baca ini kenyataan yang harusnya gue tau sejak lama, gue gak perlu buang² waktu dan pikiran hanya untuk mikirin Lo. Kakak? Pantes kah gue masih manggil Lo dengan sebutan itu? Lo orang yang udah bikin keluarga gue hancur, berantakan. Lo yang bikin bunda kaya sekarang dan Lo juga penyebab..... Lo yang bikin gue kekurangan kasih sayang dari bunda. Dan Lo gak berhak dapetin kasih sayang dari siapapun termasuk dari gue. Jangan harap gue bisa sama kaya dulu lagi sama Lo, dan gue berharap semoga Lo gak akan pernah kembali lagi sama keluarga gue. Cukup Lo bikin gue menderita selama ini, gue yakin bunda bisa hidup tanpa Lo. Dan gue gak akan terus berpura-pura kalo gue juga sama kehilangan kaya dia karena gue gak mau bikin dia sakit hati karena tau gue benci sama Lo."
Sejak saat itu Christy membuang semua hal tentang Chika, bahkan foto yang biasa dia tangisi setiap malam, Christy membakarnya. Dia tidak ingin ada satu benda pun yang berkaitan dengan Chika ada didekatnya.
Flashback end
"Mungkin gue dulu orang yang bodoh karena terlalu meng- istimewakan Lo di hidup gue. Tapi untuk sekarang gue bukan lah Christy yang dulu, bukan lagi Christy yang sayang sama Lo, gue udah kubur rasa itu dalam-dalam." Ucap Christy.
Ada rasa menyesal dalam dirinya karena sudah berdebat dengan Shani yang jelas-jelas memang sedang sakit, tapi dia juga tidak bisa terus menahan apa yang ada didalam hatinya. Bukankah memendam suatu perasaan itu sangat sulit, membiarkan hati dan pikiran kita bertolak belakang dengan apa yang terjadi, itulah yang Christy alami selama ini. Semua dia lakukan hanya demi Shani.
***
Shani terus menangis di kamar, bukan menangisi perdebatan dengan Christy melainkan hal yang sama yang terus ada dipikirannya yaitu Chika.
"Hiks hiks..."
"Bun?"
"Ayah?" Shani segera memeluk Cio.
"Kenapa hm?"
"Kakak kenapa gak pulang-pulang yah? Hiks... Apa dia gak kangen sama bunda sama ayah juga? Kemana dia perginya yah?" Tanya Shani dalam pelukan Cio.
"Bun... Kamu jangan terus kaya gini. Ayah sedih liatnya. Kamu harus tetap melanjutkan hidup kamu Bun, ayah tau kamu sayang banget sama kakak. Ayah gak pernah suruh bunda buat lupain Kakak, tapi ini sudah terlalu lama, ayah pun gak tau Kakak dimana. Segala cara sudah kita lakukan untuk bisa menemukan Kakak. Tapi bunda liat kan? Usaha yang kita lakukan selama ini belum ada hasilnya. Ayah yakin kalau dia itu Tuhan kehendaki menjadi milik kita, pasti dia akan kembali sama kita Bun. Kamu jangan khawatir sama apa yang sedang atau akan kita lalui karena semuanya sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa." Ucap Cio yang terus membelai rambut Shani.
"Tapi yah hiksss hiksss... Ini terlalu sulit untuk bunda jalani. Ayah tau, dia itu hidupnya bunda dia itu bahagianya bunda. Bunda hidup pun serasa mati karena dia gak ada disamping bunda."
"Ayah tau Bun, itupun yang ayah rasakan selama ini. Tapi kita gak boleh terus berada dalam situasi yang seperti ini. Ada yang hal lain yang harus kita sayangi dan kita perhatikan juga. Ada satu nyawa lagi yang membutuhkan kita berdua Bun, ada satu lagi kebahagiaan kita yang harus kita jemput. Adek... Kamu jangan sampe lupa kalo dia juga ada sama kita Bun, dia butuh kamu, dia juga butuh kasih sayang kamu. Mungkin selama ini kamu lihat dia baik-baik saja, tapi kamu gak pernah nanya kan isi hatinya kaya gimana? Karena fokus kamu hanya sama kakak. Ayah mau bunda juga bisa menyayangi adek sama kamu sayang sama Kakak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
De TodoTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.