WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIR ✅

#16#

Hari ini Chanyeol kembali mengunjungi rutan tempat ayah mertuanya di penjara. Chanyeol akan mengungkapkan semua kejadian mengenai mendiang istrinya pada sang mertua. Pintu berbahan besi itu terbuka dan seorang pria paruh baya yang kala itu pernah ia temui masuk dan duduk dikursi menghadapnya. Chanyeol berusaha tenang dulu sebelum mengungkapkan semua. Ia juga berharap mertuanya mau membantu mengungkap kejanggalan kasus kematian Kyungsoo.

"Akhirnya kita bertemu lagi, ayah?" Sapa Chanyeol tak membuat Woobin, ayah mertuanya itu bersuara. Penampilan pria paruh baya itu begitu kacau dibandingkan saat pertama kali bertemu. Chanyeol yakin ini pasti ada hubungannya dengan surat yang ia beri waktu itu.

"Mau apa kau ingin bertemu denganku lagi? Dan kenapa kau memanggilku ayah?"

"Aku suka denganmu. Kau tidak suka berbasa-basi." Jawab Chanyeol membuat Tuan Doh menggeram.

"Jangan main-main!"

"Baiklah.. kedatanganku kesini tentu ada hubungannya dengan Kyungsoo... istriku.." ucap Chanyeol membuat Tuan Doh menatap tak percaya padanya.

"I-istri?"

"Ya.. Do Kyungsoo, dia istriku dan juga anak yang kau telantarkan sejak kecil. Walaupun begitu ia selalu merindukan ayah brengseknya ini hingga akhir hidupnya pun.." Chanyeol menjeda ucapannya. Ia tidak sanggup lagi mengungkapkan secuil kisah sang istri yang dulu begitu pahit menurutnya.

"...Kyungsoo selalu mengatakan ingin bertemu denganmu.. ia ingin ayahnya melihat kesuksesannya. Tapi kau seakan hilang. Hingga ia mengandung dan tiap malam menangis karena ingin bertemu ayahnya. Aku juga ikut mencarimu kemanapun hingga akhirnya aku menemukanmu.. kau! Pria yang sudah membunuh istriku!" Teriak Chanyeol membuat Tuan Doh tertunduk dan menangis. Selama ini pria paruh baya itu memang melupakan anak satu-satunya hanya untuk mengabdi pada keluarga Oh. Kyungsoo kecil dulu harus hidup bersama neneknya dan jarang bertemu dengannya. Hingga dewasapun Tuan Doh tidak pernah menemui sang anak. Bahkan anaknya menikahpun ia tidak tahu. Setelah meninggalnya sang ibu yang juga nenek Kyungsoo, Tuan Doh kehilangan komunikasi dengan putranya. Kini ia menyesal, menyesali perbuatannya dulu yang melalaikan putra semata wayangnya.

"Kau pasti bercanda kan? Kyungsoo tidak meninggal. Dia tidak mungkin meninggal kan?" Sangkal Tuan Doh membuat emosi Chanyeol semakin tak terkendali. Pria jangkung itu berdiri dan menggebrak pembatas kaca dan menatap nyalang pada Tuan Doh.

"Semua ini karenamu! Kau membunuh putramu sendiri! Kau juga menghancurkan kebahagiaanku dan anakku!"

"Tidak mungkin! Aku tidak membunuh putraku! Bukan aku yang melakukannya!" Sahut Tuan Doh histeris.

"Nyatanya kau yang membunuhnya, Ayah."

"Nak, dengar.. aku tidak pernah membunuh siapapun. Percayalah padaku." Ungkap Tuan Doh yakin. Chanyeol masih menampakkan aura kemarahannya, tapi dalam hati ia bersorak penuh kemenangan karena bisa memancing ayah mertuanya sendiri untuk mengungkap kebenaran.

"Aku jujur.. bukan aku yang membunuh.. aku hanya disuruh menggantikan hukuman."

"Siapa?" Tanya Chanyeol langsung membuat Tuan Doh seketika terdiam. Pandangan pria paruh baya itu mengarah ke hal lain. Saat akan mengungkap nama, tiba-tiba seorang sipir tahanan masuk dan menyeret Tuan Doh begitu saja membuat Chanyeol membolakan mata. Chanyeol sempat memohon untuk bicara beberapa menit lagi tapi sipir tersebut menolak.

"Sial! Sedikit lagi aku bisa tahu siapa nama pembunuhnya!" Umpat Chanyeol menjambak rambutnya frustasi. Saat ini saksi kunci hanyalah ayah mertuanya. Karena tak menemukan jawaban dan sang mertua juga sudah dibawa masuk, Chanyeol akhirnya memilih pergi.

.

.

.

Di tempat yang penuh pemandangan hijau dari arena mansion, Tuan Oh duduk disalah satu gazebo dengan menyesap teh herbalnya. Pria paruh baya itu memandangi luasnya taman di rumah miliknya dan menghirup udara segar untuk merilekskan pikiran. Setelah memilih pensiun, ini adalah salah satu kegiatan favoritnya. Tapi kali ini ketenangannya diganggu karena sebuah telepon dari kepolisian. Asistennya yang memberitahukan jika sipir tahanan menelepon dan ingin bicara dengannya.