0.1

240 41 1
                                    

Semua orang terdiam dan hanya menatap kearah Touya, yang ditatap malah merasa semakin tidak nyaman... Sugishita langsung berdiri di depannya Touya dan menatap garang kearah semua orang. Touya menghela nafas dan mengeluarkan headphone miliknya dari tas yang ia bawa dan mengenakannya, "Saya baik-baik saja, Sugishita." Ia melihat kearah teman sekelasnya, "Dan juga, tolong hiraukan perkataan dari ketua tadi."

Setelah mengatakan itu, Touya pergi ke tempat duduk kosong dan memainkan ponselnya. Sakura terus menatap kearah Touya dengan mata heterochromia miliknya, "Jika dia adalah adik dari Umemiya, bukankah harusnya dia sangat kuat? Tapi... Dia terlihat sangat kurus dan lemah." Pikir Sakura, tapi tiba-tiba Suo muncul di antara dia dan Sugishita, "Hey, kalian berdua! Tidakkah kalian harus akur mulai dari sekarang?" Sakura dan Sugishita terkejut dengan Suo yang tiba-tiba muncul di antara mereka, "Huh?!"

Touya melihat kearah mereka, ia melihat Suo sedang mengatakan sesuatu, ia tidak dapat mendengarnya dengan jelas karena ia memakai headphone, tapi sepertinya ia menyuruh Sakura dan Sugishita untuk bersalaman untuk menjadi akur. Touya diam dan menatap kearah mereka sebelum mengalihkan perhatiannya kembali ke ponselnya.

Beberapa saat kemudian, pintu kelas terbuka menampakkan kakak kelas , "Hey, kalian semua!!" Semuanya langsung terdiam dan melihat kearah pintu, "Segerrra angkat pantat kalian, kita keluarrr sekarrang."

Sakura yang sedang dirangkul oleh salah satu teman sekelas langsung terasa bingung dan kesal, "Apa? Kita baru saja sampai di kelas. Dan juga, siapa kamu?"

Touya mengangkat kepalanya dan melihat senior yang berdiri di depan pintu itu, ia tahu siapa dia, dia adalah Enomoto Takeshi. Touya mengambil sesuatu dari tasnya, keduanya ia masukin ke saku seragam gakuran miliknya kemudian berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu kelas. Yang lain terlihat cukup bingung, tapi melihat Touya yang berjalan keluar dari kelas, mereka semua pun ikut dari belakang.

Beberapa menit kemudian, semua murid kelas 1-1 berjalan keluar dari gedung sekolah, "Tsk, apa lagi sekarang...? Kita baru saja masuk ke dalam kelas..." Ucap Sakura, ia terlihat cukup kesal. "Tutup mulut kalian!" Seru Enomoto, membuat Nirei tersentak. "Jangan hanya berdirrri saja dan berbicarra, cepat bawa pantat-pantat kalian ke lapangan!! Aku akan di terriakin karena bocah-bocah kecil seperrrti kalian terrlambat!!"

Tiba-tiba ada suara yang berteriak dari tengah-tengah lapangan, "CEPAT KESINI SEKARANG!!" Semua yang mendengarnya langsung tersentak kaget, bahkan Nirei langsung bersembunyi dibelakangnya Sakura karena ketakutan. "Kalian para bocah memakan waktu yang banyak untuk keluar kesini!" Semuanya langsung melihat kearah sumber suara, di sana ada kakak kelas yang lain, tatapannya tajam dan terlihat kesal dan memiliki gigi yang tajam, Hiragi Toma.

Touya tidak terlalu memperhatikan dan hanya fokus pada lagu yang diputar di headphone nya, ia merasa sangat lelah dan ingin tidur saja. Tiba-tiba ada tangan yang melepaskan headphone-nya, Touya langsung terkejut dan menyadari jika Hiragi lah yang melepaskan headphone-nya. "Touya, kamu berpatroli bersama Kaji dan yang lain," ucap Hiragi, Touya hanya mengangguk mengerti.

.

.

.

.

.

Sekarang, grup yang terdiri dari Hiragi, Sakura, Sugishita, Suo dan Nirei sedang mengecat tembok yang dipenuhi dengan graffiti. "Apa yang sedang kita lakukan disini?!?!" Seru Sakura, ia sangat tidak mengerti dengan tugasnya yang sekarang, bukankah mereka sedang berpatroli? Kenapa menjadi seperti ini?! "Anggota Bofurin juga harus melakukan sesuatu yang seperti ini juga." Jelas Nirei, meskipun begitu Sakura sungguh masih tidak mengerti dengan konsep Bofurin, semua ini masih cukup membuatnya bingung.

Azalea (Wind Breaker x M! OC Ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang