Di hari yang cerah seorang pria manis diam di rumahnya tanpa melakukan apa pun, dirinya tinggal sendiri di rumah itu, cuaca memang cerah namun baginya harinya suram dan gelap setiap harinya.
Sebenarnya dia memiliki seorang kakak, kakaknya pergi meninggalkannya saat ia masih kecil, orang tuanya meninggal, ayahnya meninggal karena mempunyai penyakit sesak nafas, dan ibunya stress dan akhirnya bunuh diri.
Ia adalah isagi yoichi yang bermimpi menjadi pesepak bola internasional namun mimpi itu kandas karena penyakitnya, penyakitnya ini seperti sebuah kutukan/larangan baginya.
Ting.... Nong...
Bel pintu berbunyi, isagi menghampiri pintu itu dan melihat tamunya itu, dan itu adalah pamannya isagi, reiko isagi, dia adalah paman isagi, semenjak orang tua isagi meninggal, dia yang mengurus isagi
"Ohayo yochan"sapa reiko
"Ohayo paman"
"Kamu lapar, paman membuatkan mu makanan "reiko menunjukan bekal itu ke pada isagi dan memberikannya
Isagi mengambilnya dan memakannya, setelah makan isagi di jemput oleh temannya yaitu bachira dan reo. Isagi berpamitan dan pergi dengan teman-temannya untuk sekolah.
Di sekolah
Bachira dan reo pergi terlebih dahulu ke kelas karena isagi ingin ke kamar mandi, setelah tak lama dari kamar mandi isagi keluar namun tiba-tiba ada yang menghadangnya, isagi ketakutan Sampai kakinya gemetar dan lemas.
"Oi... Oi.. Kalian hanya berani yang lemah ternyata "
Seseorang datang dan menghampiri isagi dan itu adalah rin, Tiba-tiba rin datang dan membuat orang yang mengganggu isagi ketakutan pasalnya rin adalah ketua Gengster yang di takuti oleh satu sekolah itu
Setelah mereka kabur, rin mendekat ke arah isagi dan menggendongnya ala bride
"Eng- rin-san apa yang kamu lakukan, turunkan aku"rengek isagi
"Diam, kau tadi ketakutan kan, aku akan melindungi mu"
"Tak usah... "
"Diam dan turuti aku, kau sudah jadi milik ku kan!!? "
"Ehh.. "
Kalo di ingat-ingat isagi mulai menjadi milik rin itu dari kemarin
Flesh on
Isagi di ganggu oleh kakak kelasnya, dan rin melindungi isagi dan menghajar mereka sampai babak belur. Isagi yang merasa bertanggung jawab atas terlukanya rin langsung mengobati rin dan berterima kasih
Rin tak mau ucapan itu, dirinya kemudian mendekat dan tiba-tiba mencium bibir isagi, isagi awalnya hanya diam karena masih bingung, setelah sadar isagi mendorong tubuh rin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
