three

394 33 1
                                    

Saat Bisma memberikan batu itu muthe menerima nya

Saat dibuka selembar kertas dan ada tulisan
' darah dibalas darah bukan kata maaf ' tulisan itu membuat muthe mengusap wajahnya dengan kasar

"Kenapa ver" tanya Seva

Muthe memberikan kertas itu, saat Seva membacanya ia dibuat melotot karna tulisan itu

"Lu harus waspada sih ver" ucap Seva dan diangguki muthe

"Apa tulisannya va" tanya Dey penasaran

"Disini ada tulisan, darah dibalas darah bukan kata maaf" ucap Seva membuat yg lain kaget terutama Bisma dan Dey

"Untuk bales jara anggora kapan Ra" tanya Mira

"Gw ga tau kapan yg penting kalian saling jaga diri satu sama lain" jawab muthe sembari menghisap rokok

"Tapi Ra lu mau nunggu sampe ada korban huh" sentak Nara

"Gw bilang gw udah nyusun rencana dan lu semua denger kan tadi apa yg gua bilang" ucap muthe penuh penekanan
Serentak mereka mengangguk

Flash back on

"Rencana gw gini, kita diem dulu dan kita liat cara main mereka, gw udah nyari beberapa informasi tentang mereka. jara anggora punya kapten yg namanya jara, jara dendam sama gua karna di masa lalu gua ga sengaja nabrak ibunya sampe meninggal" ucap muthe serius

"Jara ternyata selalu ngintai gw dan antek antek mereka juga, mereka mau gua mati ditangan mereka. Cara main mereka itu licik. Kalian harus jaga diri baik-baik, gw yakin mereka akan buat kalian celaka satu persatu" lanjutnya

"Berarti kita tunggu dulu dan lihat cara mainnya?" Ucap Bisma dan diangguki muthe

.
.

Flash back of

"Oke gw rasa pertemuan kali ini sampe sini aja, kalian harus jaga diri. Awasi anggota traini lain, firasat gw ada yg nyamar diantara anggota traini kita" ucap muthe

"Siap capt" serentak mereka semua

"AVERA PRIDE" teriak Bisma

"PRIDE PRIDE PRIDE" balas mereka semua yg membuat suara yg menggelegar

Mereka pun bubar ada juga yg menginap di markas.

Muthe dan Dey pun keluar dari markas

"Kak lu duluan deh" ucap muthe yg sebenarnya ingin menuju pantai di malam hari

"Lah terus lu" jawab Dey sembari memakai helm full face nya

"Rumah temen" ucap muthe dan menaiki motornya

"Yaudah cepet pulang lu" ucap Dey lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi

Muthe pun menggunakan helm full face nya

Muthe melaju kencang menuju ke pantai

•skip•

Hembusan angin malam dan gempuran ombak membuat muthe tenang dan betah disana

Muthe berjalan menuju bangku
Sembari melipat tangannya pada dada

Saat asil duduk muthe meras sangat mual

Huek

Terlihat darah segar keluar dari mulut muthe

"Anjing Napa ya sering muntah darah" ucap muthe lalu mengambil tisu di kantong jaket nya

Kembali santai ia menghirup rokok

23.20

Saat melihat jam muthe terkejut, ia langsung buru buru menaiki motornya dan melaju kencang menuju rumah

-Muthe Anak Geng Motor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang