•••
Pagi ini Sunghoon berangkat ke sekolah bersama Asa, hal itu membuat geger seisi sekolah. Di sepanjang koridor menuju kelas banyak pasang mata memandang keduanya dengan tatapan tak percaya. Dua orang yang biasanya tidak pernah melewatkan semenit pun untuk berdebat, kini berjalan beriringan dengan tenang. Pun mereka turun dari dalam mobil yang sama. Mobil Sunghoon.
"Aku tak salah lihat kan?" Tanya seorang siswi pada temannya.
Temannya menggeleng sembari mengerjapkan matanya berulang kali siapa tahu ia salah lihat, "Tidak tahu. Mataku tiba-tiba saja berkunang-kunang."
"Hey, aku pernah melihat mereka pulang bersama beberapa hari yang lalu." Seorang siswa menimpali, ikut bergabung dengan gerombolan siswi yang sedang bergosip tersebut.
"Waktu itu aku sedang ada kelas tambahan lalu tak sengaja melihat mereka." Tambah siswa itu membuat segerombolan siswi di sana semakin penasaran.
"Wah! Apa mereka berkencan atau semacamnya?"
Seorang siswi berdecak, "Tidak mungkin."
"Kalau tidak kenapa mereka tiba-tiba dekat begitu?"
Terlihat Rora, Ahyeon, dan Junghwan yang baru saja sampai tampak penasaran sedari tadi dengan keributan yang terjadi. Menghiasi tiap langkah yang mereka ambil.
"Siapa?" Tanya Rora penasaran.
"Asa dan Sunghoon." Jawab salah satu siswi.
Ahyeon dan Junghwan mengernyit sedang Rora menggulirkan mata menatap gerombolan tersebut lalu tertawa keras terbahak-bahak sampai sudut matanya mengeluarkan air.
Siswa-siswi di sekitar sana saling pandang, tak mengerti kenapa Rora bereaksi seperti itu. Junghwan juga menatapnya aneh.
"Kalian ini lucu sekali," Ucap Rora setelah mengendalikan tawanya, "Mereka itu musuh abadi, dekat apanya?"
"Itu karena kau tidak melihatnya sendiri tadi. Padahal kalian dekat dengan mereka, mana mungkin tidak tahu."
Junghwan mendengus, "Ya mereka memang pulang bersama beberapa hari yang lalu, aku akui itu."
"Tapi mereka tidak sedekat itu ya!" Sungut Rora.
"Kenapa kau marah?!" Ujar siswi itu tak mau kalah.
"Karena itu tidak mungkin!"
Cukup. Ahyeon memijat pelipisnya pusing tiba-tiba melanda, pagi-pagi sudah harus menguras energi mendengarkan perdebatan Rora dan lainnya.
"Sudahlah, ayo kita ke kelas." Ucap Ahyeon pada Junghwan.
Junghwan mengangguk, tangannya bergerak menutup mulut Rora dan menyeretnya menuju kelas. Gadis itu memberontak dengan menginjak kaki Junghwan sekuat tenaga, membuat bekapan pada mulutnya terlepas.
"Aku bisa jalan sendiri, tahu!"
Rora berjalan mendahului Junghwan yang masih mengaduh kesakitan, tenaga Rora tak sesuai dengan tubuh kecilnya.
"Yaa! Dasar, dia makan apa sih? Padahal kerjanya hanya tidur tapi bisa sekuat itu." Gerutunya.
"Kau tak apa?" Tanya Ahyeon.
Junghwan tertawa, "Kakiku masih utuh, hanya sedikit ngilu."
Ahyeon menatapnya kesal, dan berlalu meninggalkan Junghwan yang masih berjalan terpincang-pincang.
"Yaa! Kalian benar-benar meninggalkanku?"
•••
Waktu istirahat menjadi kesempatan untuk mengintrogasi Asa dan Sunghoon yang sudah duduk di hadapan Rora, Ahyeon, dan Junghwan. Bukan datang secara sukarela tapi ketiganya menyeret mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL [✓]
Fanfiction[Teen Fiction | Romance | Drama | Short Story] Kebencian tak berdasar yang Enami Asa limpahkan pada Park Sunghoon membuat persahabatan di masa kecil mereka hancur. ©2024 annavienbluu INC.