2. LOVE LOCKER

605 115 59
                                    

[Gambar digunakan hanya untuk bantuan visualisasi tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Gambar digunakan hanya untuk bantuan visualisasi tempat. Mohon abaikan orang-orang di gambar]

Semua peserta sudah datang dan mengenal nama satu sama lain. Mereka masih duduk di tempat yang sama ketika suara seorang narator terdengar.

"Selamat datang di Pulau Inferno. Ini adalah pulau neraka di mana para peserta lajang saling bertemu dan mencari pasangan."

Para peserta mendengar dengan khidmat.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, para peserta di sini dilarang untuk menyebutkan usia dan profesi mereka. Bahkan para komentator juga belum tahu usia dan profesi tiap peserta. Semua peserta juga tidak membawa ponsel atau barang elektronik apapun. Mereka juga harus memasak sendiri untuk mendapatkan makanan yang bahan-bahannya akan disiapkan oleh penyelenggara di dapur umum.

"Selanjutnya para peserta dipersilakan untuk ke kamar masing-masing untuk memilih pembagian kasur tidur lalu memasak bersama untuk makan malam. Di malam nanti, setiap peserta harus sudah memilih siapa pilihan kalian di hari pertama ini."

Jadi selama seharian ini para lelaki dan perempuan lajang di sanapun diharapkan berinteraksi sebanyak mungkin sembari menentukan pilihan mereka untuk nanti malam.

Sedangkan untuk pemilihan pertama sebelumnya hanyalah kesan pertama dan para peserta hanya mengatakan itu di depan kamera tanpa diketahui peserta lainnya.

Baiklah, hari pertama di Pulau Inferno pun dimulai!

.

.

.

"Wah, keren. Sekarang ada kulkas di sini."

"Tapi tetap saja isinya kosong."

Seperti kesepakatan dan arahan dari Narator. Setelah memasuki kamar dan menentukan tempat tidur, Hinata dan peserta lainnya berkumpul di dapur untuk menyiapkan makan siang. Jam menunjukan saat itu pukul setengah empat sore.

Ketika melihat bahan-bahan yang diberikan dan peserta bertanya-tanya akan mereka jadikan apa bahan-bahan itu, Hinata pun menyarankan untuk memasak chicken katsu teriyaki saja.

"Ah, benar, benar. Kurasa chicken katsu teriyaki memang tepat untuk ini," kata Ino menyetujui usul Hinata yang dibarengi persetujuan yang lainnya juga.

"Baiklah, ayo kita memasak!" Rock Lee selalu antusias.

Hal menariknya adalah, kompor di dapur itu hanya ada dua dan tidak ada peralatan untuk memasak nasi di kompor maupun rice cooker. Justru ada sebuah tungku dan peralatan memasak nasi tradisional yang terletak di depan dapur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KONOHA'S INFERNO [SASUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang