Change

483 64 10
                                    

Lisa membuka matanya perlahan, dan menutup matanya kembali karena ia sangat pusing dan kupingnya berdenging nyaring

Ia mengambil nafas sejenak dan menenangkan dirinya lalu membuka mata perlahan

'Apakah ini di surga?' Tanya Lisa pada diri sendiri kamar ini seperti kamar milik putri raja dengan jendela besar yang menampilkan pemandangan taman seperti di hotel peninsula namun lebih mewah dan sepi

'Apakah ini di surga?' Tanya Lisa pada diri sendiri kamar ini seperti kamar milik putri raja dengan jendela besar yang menampilkan pemandangan taman seperti di hotel peninsula namun lebih mewah dan sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Tapi kenapa badannya terasa sakit semua? Terutama bagian dadanya dan nafasnya yang sedikit sesak"

Ia melihat pergelangan tangannya yang di infus

"Are you okay?"

Melihat pria berkacamata masuk kedalam ruangan dengan jas putihnya, ia sedikit kecewa karena sepertinya ia selamat dari maut

Dokter itu mulai memeriksa seluruh badan Lisa

"Apa yang kamu rasakan saat ini?"

"Nafasku sedikit sesak, dadaku juga sakit sekali, seluruh tubuhku sakit "

"Oh itu wajar karena sarafmu masih berfungsi dengan baik, di saat kau hampir henti nafas tadi"

Wait, ia sudah pingsan berapa lama? Ia melewatkan beberapa mata pelajaran? Gawat ibunya pasti akan mendengar laporan jika dia membolos dan memarahinya

"Bisakah kau melepaskan ini" tunjuk Lisa pada infus yang menempel pada nadinya

"Setidaknya tunggu satu jam lagi hingga cairan infus itu habis"

"Please doctor, i don't have so much time"

"Kau baru saja lolos dari maut, apa yang kau khawatirkan?" Ucap Frederic yang baru saja masuk kedalam kamar

"Frederic?" Lisa terkejut karena kakak kelas jenius nya tiba-tiba muncul dibalik pintu

"Untung saja Frederic memberikan pertolongan pertama dengan tepat sehingga nyawamu selamat" ujar sang dokter

'haruskah Lisa berterimakasih?' entahlah Lisa enggan mengatakan hal itu

Lisa menatap kedua pria itu, dengan wajah datarnya

"Aku akan mencabut infusnya saat cairan ini habis" ujar dokter tadi dan keluar dari ruangan

"Apa yang kau pikirkan hingga nekad berlari menceburkan diri kedalam danau"

Lisa hanya diam dan mengambil kembali nebulizer untuk dipasangkan pada hidung dan mulutnya membantunya bernafas secara perlahan

"Aku hanya memberimu pain au dan kau tiba-tiba menangis, kemudian berlari ke danau" frustasi Frederic melihat Lisa yang lagi-lagi hanya diam

"Kau ingin berkonsultasi dengan psikolog?"

Mungkin Lisa akan lebih nyaman berbicara dengan psikolog, gadis itu menggeleng kan wajahnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

So? Thats My Live Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang