Happy reading
---------
Avin menatap sinis anak kecil yang nyeletuk tadi.
"Bialin,suka-suka Avin. Kamu siapa,nggak ada ulusannya sama Avin,dasal dugong." ucap Avin menatap anak kecil itu tak suka.
"Pfttt"Danar dan Ravin menahan tawa mendengar ejekan Avin dan memberikan dua jempol pada Avin.
"Meleka siapa,Abang?" tanya Avin mendongak menatap Jay.
"Hanya orang asing." jawab Jay datar.
sebenarnya Jay dan Gabriel tidak ingin membawa mereka,namun karena mereka ingin mengerjakan pekerjaan kelompok dan rumah keduanya lah yang menjadi tempat mengerjakannya. Untuk anak perempuan itu sendiri adalah adik salah satu dari kedua perempuan itu.
"Sembarangan bilang dugong,kamu tu udah jelek kecil lagi." balas anak kecil itu.
Avin yang di bilang jelek pun ingin rasanya mencakar wajah yang sok polos mintak di tampol itu.
"Dasal celewet,pelgi aja kamu Dali sini. melusak pemandangan aja." julid Avin memandang sinis anak itu.
"Ihh Abang lihat dia bilang aku cerewet~" anak itu bergelayut manja di lengan Zero. Zero yang tidak suka di sentuh orang sembarangan pun menepis tangan kecil itu membuat anak itu cemberut.
"Hahaha lasain,di tolak sama Abang Zelo." tawa Avin mengudara merasa puas melihat wajah cemberut anak itu.
Avin menatap kearah salah satu bodyguard yang berjalan masuk sembari memegang beberapa paper bag dan disusul mama dan Oma yang berjalan beriringan sambil mengobrol.
"MAMA~" Avin memberontak dalam pangkuan Jay meminta turun dan langsung berlari menghampiri sang mama yang kini sudah merentangkan tangannya menunggu si anak lucu datang menghampirinya.
"Mama adek lindu~. Kenapa tidak ajak adek juga?!"
mama terkekeh gemas "utututu kacian anak mama. Maaf ya nak,mama bukan tidak ingin mengajak tapi Mama lihat adek masih tidur tadi,mama tidak tega membangunkan adek." jelas mama mencium pipi sang anak.
Avin mengangguk lesu dan mama berdiri membawa Avin ke dalam gendongannya.
Oma mengelus kepala Avin kemudian tersenyum.
"Oma punya hadiah buat adek,mau tidak?" ucap Oma membuat Avin yang semula bersandar kini menegakkan tubuhnya menatap binar Oma.
"Hadiah?adek mau." Avin merentangkan tangannya meminta di gendong oleh Oma.
"Ini hadiahnya,adek buka bareng-bareng sama Abang ya." ucap Oma.
Avin hanya mengangguk saja karena fokusnya kini sudah tertuju pada sebuah barang yang berada di dalam paper bag.
Avin hanya diam saat tubuhnya pindah pangkuan ke Jay.
"Apa itu dek?" tanya Gabriel.
"Tidak tau. ini hadiah dali Oma untuk adek." Avin menyengir lucu menatap Gabriel dihadiahi kecupan di pipi dari Gabriel.
"itu apa dek?dapat darimana?" celetuk mommy yang baru saja datang membawa makanan dan minuman untuk teman Gabriel dan Jay dibantu oleh salah satu maid.
"Hadiah,Oma yang belikan untuk adek."
Mommy mengangguk "Ini cemilan dan minumannya,jangan malu-malu anggap aja rumah sendiri." mommy berucap kemudian tersenyum menatap teman-teman Jay dan Gabriel.
"Nah kalo yang ini khusus buat adek,dimakan ya sayang." ucap mommy diangguki Avin.
"Waahh tenang aja Tante kita nggak akan malu-malu kok." celetuk Danar tersenyum girang dan langsung mengambil cemilan yang di sajikan mommy.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LITTLE ANGEL (END)
HumorSaat ingin memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibuat bingung mendapati tubuhnya menyusut dan terdampar disebuah tempat yang tidak dia ketahui.