Malam ketiga

0 0 0
                                    

Masih sama, penjarahan kembali terjadi, kali ini, kepala desa menjadi korbannya.

"Ayo amankan amankan! Teriaklah kau amankan!"
Suara pemimpin sekte yang keras nan menggema bagai toa.

"Jangan sisakan."

Ju Die Yong menjadi saksi atas semua ini. Ia di tangkap, karena tertuduh bersalah atas kematian sekte bunga Kamboja. Semua suara nan teriakan yang ia keluarkan sia-sia. Percuma.

"Sekarang, sekarang engkau bisa pergi, tapi lain kali jangan mencuri lagi," ujar pemimpin sekte sebelum menusuk tubuh Ju.
Dan akhirnya Ju dinyatakan tewas.

Tepat pada saat malam ketiga

"Desa TongHa kembali di serang." Penjaga gerbang Perguruan memberikan informasi.

"Angkat seluruh senjata."

Sesuai dugaan semua senjata pun di amankan sementara. Agar mereka mengira bahwa Perguruan tak ada kesiapan untuk bertarung.
Selang beberapa waktu, sekte bunga Kamboja pergi.

"Bagaimana kelanjutannya?"
Beberapa mayat tergeletak sekarang, semuanya.

"Hanya ada satu, menyerahkan beberapa murid Perguruan. Beberapa di gerbang pintu dan juga menjaga kastil," jelas sangat Guru.

Tetiba, Yan Xao memotong. "Sepertinya kurang tepat. Bagaimana jika rencana ini dibatalkan."
"Lalu, ketika suatu saat nanti Kamboja menyerang lagi barulah kita langsung serang kembali."

Dobrakan pintu kembali terdengar.

Darr

Engsel pintu pecah dan kayu-kayu berserakan dimana-mana.
Semua mengambil barang berharga entah itu emas atau apapun itu.
Emas 10 gram berhasil mereka curi.

Daichi tersenyum miring. "Perguruan Huo Hong cukup kuat katanya.  Ternyata tak sebanding dengan katanya. "

Begitu juga dengan yang lain barang-barang mereka diambil alih paksa ada beberapa yang berceceran di lantai karena mereka tak sanggup membawanya lalu kembali lagi ke dalam perguruan untuk mengambil barang yang masih Tertinggal akhirnya Setelah beberapa lama kemudian mereka membawa beberapa barang itu ke kastil mereka dan guru hanya bisa pasrah karena beberapa barang di sana adalah penghargaan murid-muridnya semua murid suruh susah payah membujuknya agar tidak sedih lagi tetapi guru tetap saja bersedih karena penghargaan dia dicuri oleh sekte Kamboja.

Sekte Kamboja membawa semua barang-barang itu ke hadapan rajanya atau biasa disebut dengan Kaisar Daichi dan terlihat di sana Kaisar dengan sangat senang mendapat penghargaan penghargaan yang telah dicuri karena penghargaan tersebut nilai jualnya sangat tinggi yaitu 5000 TL perak tanpa basa-basi sang Kaisar langsung menjualnya ke kerajaan sebelah penghargaan penghargaan itu sebagainya hanyalah sampah.

Seusai kejadian penjarahan di malam ketiga beberapa petani hasil panennya disembunyikan di bawah tanah agar tidak bisa bicara oleh sekte Kamboja karena sekte itu tidak tahu bahwa semua sandang pangan Papannya ada di lorong bawah tanah sehingga itu merasa membuat sedikit aman.

Yan yang kebetulan sedang berjaga melihat beberapa sel perak yang berserakan langsung mengambilnya dan memberikannya kepada warga-warga yang merasa kehilangan terperak Ternyata semua warga Kehilangan peraknya.

"Benarkah semua tel perak milik kalian?"

Semua warga antusias menjawab iya dan karena memang semua warga Kehilangan peraknya uang yang paling berharga untuk mereka makan sudah beberapa hari mereka menahan rasa laparnya hanya karena uangnya dijarah mereka harus mencuri hasil panen petani hanya untuk bisa bertahan hidup mendengar cerita itu akhirnya Yan hanya bisa terdiam ia tahu kalau sekte Kamboja memang lo jahat tetapi untuk saat ini dia tidak bisa apa-apa karena sekte Kamboja belum melakukan hal yang lebih keras dari ini.

Banyak warga yang mati karena melawan dan tidak mau hartanya diambil dan akhirnya mayat-mayat berserakan ia tak bisa apa-apa semua yang sudah mati airnya pun dikubur dan mendoakan agar semua jiwa-jiwanya tenang walaupun banyak yang merasa kehilangan bukan hanya kehilangan harta benda Materia dan sebagainya tetapi orang-orang yang mereka sayang pun turut menghilang dengan kamu rasa kehilangan karena hal itu seseorang yang selalu berada di sampingnya juga sudah tiada dan sudah di sebelah Dewa Tetap tenang jiwa yang mati walaupun raganya sudah terkuras habis oleh kata lelah.

Mereka dari Sekte itu Mahir dalam hal kungfu maka dari itu sulit untuk melawannya dilawan pun percuma karena pasukan mereka sangat banyak sehingga tenaga tidak cukup untuk melawan mereka tetapi dengan akal juga karena mereka cukup cerdik untuk dilawan dengan tangan kosong apalagi kerajaan mereka termasuk kerajaan yang benar-benar makmur kerajaan yang peradabannya maju dan juga pertahanan yang kuat selain kuat pertahanannya semuanya pun benar-benar sudah diatur rapi memang masih terdengar kuno tetapi tetaplah kerajaan terlama yang paling maju karena peradabannya semakin ke sini semakin maju sehingga Kerajaan itu dijuluki sebagai kerajaan sekte paling hebat dan terkuat di seluruh penjuru.
.
.
.
....
.
Tbc
Abaikan kata-kata bubun yang ngawur karenabubun ngantuk

Salam hangat dari rerileymattew

Pendekar Malam Petaka : Yan Xao Jun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang