1

45 10 2
                                    

Alur maju mundur!!

Warna jingga dan cahaya matahari yang cerah terlihat di langit. Terlihat beberapa orang menyaksikan matahari tenggelam di tepi pantai sore itu. Beberapa pasangan remaja terlihat mengabadikan momen sembari mengumbar kemesraan.

Aku menghela napas pelan, sayangnya aku ke sini bukan untuk mengabadikan sunset atau untuk menghabiskan waktu dengan kekasih ku. Bahkan, aku datang ke sini sendirian! Dan aku juga tidak punya kekasih. Tapi jangan kalian berkesimpulan bahwa tidak ada yang tertarik denganku, bukan! Sebenarnya banyak yang suka kepadaku. Namun, aku tidak memberi mereka satupun kesempatan untuk masuk ke dalam hidupku. Aku tahu, aku cantik. ayolah, tubuhku proporsional, dengan hidung mancung, bibir tipis, rambut hitam, dan mata yang sipit.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana? Cantik bukan? Oh iya aku lupa memperkenalkan diriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagaimana? Cantik bukan? Oh iya aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Zahra Nur Khaula, kalian bisa memanggilku Ara. Umurku 23 tahun, aku bekerja di salah satu perusahaan cukup besar di Singapura. Tentu saja tidak mudah untuk mendapatkan itu. Aku bahkan harus meninggalkan negeriku untuk sekolah menengah pertama di Singapura, dengan beasiswa Asean Scolahrship sekaligus senior high school dengan beasiswa penuh.

Namun, kalian tidak tau bukan bagaimana aku 10 tahun yang lalu? Aku 10 tahun yang lalu hanyalah seorang anak kecil kusam, dekil dan kumal yang berjualan di lampu merah, pinggir pantai dan dimana saja ada kesempatan dan tempat untukku berjualan.

Aku tinggal bersama dengan ibuku, ibu yang sakit sakit an sehingga aku mau tidak mau berhenti sekolah dan terpaksa bekerja untuk membeli makanan untuk kami. Aku sangat menyayangi ibu, dulu sebelum ibu sakit sakit an aku masih sekolah, masih mampu makan tiga kali sehari walaupun dengan lauk seadanya. Namun, sudah satu tahun ibu sakit, aku tidak tau apa nama penyakit ibu, hanya saja ibu ibu tidak bisa terlalu lelah, tidak boleh terlalu stress dan beberapa gejala lainnya yang tidak mampu dipahami anak kecil seumuranku.

Ayahku? Entahlah bahkan aku tidak tau dan tidak mengaggap dia ada. Bukan bermaksud durhaka, namun bayangkan saja, disaat aku berumur dua bulan dia pergi meninggalkan aku dengan ibuku! Dia pergi begitu saja dengan selingkuhannya. Bahkan dia tidak pernah menghubungi dan memberiku nafkah. Aku membencinya! Sangat!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

senja dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang