Bab 2 🔞

117 1 0
                                    

Dngan langkah kakinya yang panjang, Jeff berhasil menyusul wanita beriris zamrud itu meski dia terlambat beberapa langkah karena wanita itu sudah terlebih dahulu masuk ke toilet.

Kala samar-samar Jeff mendengar suara wanita yang mendekat ke arah toilet, punggung tegaknya dia sandarkan ke tembok luar toilet. Kedua tangannya berakhir mencegat dua wanita yang akan masuk.

"Semua toilet di dalam sedang rusak. Sepertinya kalian harus naik ke lantai atas," ucap Jeff sambil menatap kedua mata wanita itu dengan lembut.

Kedua wanita itu salah tingkah. Seperti dihipnotis, mereka berdua pergi dari sana menuruti permintaan lelaki itu.

Sial! Kenapa dia lama sekali?

Kedua matanya menatap pintu toilet dengan perasaan kesal. Apa yang sedang dilakukan wanita itu?

Kesabaran lelaki itu sudah hilang ditelan bumi. Karena sepertinya tidak akan ada lagi yang masuk ke dalam toilet ini setelah lelaki itu peringatkan jika toilet di dalam semuanya sedang dalam masa perbaikan, kedua tangannya membuka pintu toilet dan menguncinya dari dalam. Langkahnya terus mendekat dan sosoknya sangat terlihat jelas dalam pantulan kaca yang begitu lebar.

"Hai."

Wanita itu itu membelalak tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya ini. Lelaki itu bukannya sedang duduk di kursi? Kenapa sekarang ada di dalam sini? Di toilet wanita!

Wanita itu berbalik dan berusaha menjauh dari Jeff. "Jangan mendekat! Ini toilet wanita, kenapa kau bisa ada di sini, berengsek?!"

Jeff tersenyum miring kemudian melangkahkan kakinya mendekati wanita itu, membuatnya semakin terkurung karena di belakangnya ada wastafel yang membuat wanita itu tidak bisa pergi ke mana pun.

"Jangan mendekat, Jeff!"

Jeff begitu bahagia, akhirnya setelah sepuluh tahun lamanya dia bisa mendengar namanya keluar dari mulut indah wanita itu lagi.

"Kenapa jangan mendekat? Bukannya sedari tadi kau terus menelanjangi tubuhku dengan matamu yang indah itu?"

Wanita itu meneguk ludahnya. Sial, dia menyesal karena telah memperhatikan lelaki itu dengan amat intens. Pasalnya, siapa yang tidak akan tergiur dengan tubuhnya yang sangat memesona itu, apalagi mereka sudah tidak bertemu selama sepuluh tahun. Wajar kan dia mengagumi maha karya Tuhan yang sangat menawan itu?

"Kenapa tidak kau telanjangi saja aku dengan mulut merahmu itu?" Jeff semakin memperpendek jarak di antara mereka, bahkan wanita itu bisa merasakan embusan napas Jeff yang sedang membakar wanita itu.

"Berengsek kau, Jeff! Jauhi aku! Kau tidak malu setelah sepuluh tahun meninggalkan aku tanpa kabar, sekarang dengan percaya dirinya muncul di hadapanku?"

Wanita itu membalas tatapan Jeff yang begitu tajam kepadanya. Lelaki itu bahkan tidak berniat menjauhkan tubuhnya satu inci pun darinya. Jeff tersenyum tipis, kemudian mengecup bibir merah merekah itu dengan lembut. Wanita itu memejamkan mata karena satu tangan lelaki itu memegang dagunya membuatnya tidak bisa menghindar dari bibir tegas itu.

"Aku pergi bukan untuk meninggalkanmu, Sayang. Aku pergi untuk memperbaiki keadaan," jelasnya, membuat wanita itu terdiam.

Dia tidak tahu apa maksud perkataan lelaki itu tadi. Sepuluh tahun yang lalu lelaki itu pergi begitu saja tanpa menjelaskan alasannya dengan jelas.

AFFAIR WITH BASTARD CEO [{GRATIS} PINDAH KE CABACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang