Pagi hari pun tiba, pagi ini sedikit berbeda Karna ada Noa dan mereka memasak bersama, yang sebelumnya Xaviera dan Rafael bermalas-malasan apalagi di pagi hari, kini mereka malah semangat
"Kak kita mau sarapan apa". Tanya Xaviera
"Waffle". Jawab Noa
"Tinggal di kasih topping aja sih". Ucap Noa
"Oke".
"Tumben Lo cuci piring". Heran Xaviera
"Gua tiap hari kali cuci piring Lo aja yang galiat". Ucap Rafael dengan pd nya
"Sayang kamu jam berapa latihnnya". Tanya Noa
"Jam 10 an kaya nya". Jawab Rafael sambil menata piring
"Mau kemana kamu". Tanya Rafael
"Mau ke rumahnya Queen". Jawab Xaviera
"Ke sana sama siapa". Tanya Noa
"Sama Rachel, Chaterine". Jawab Xaviera
"Yauda aku berangkat dulu". Ucap Xaviera keluar dari Rumah
"Yaa". Ucap Mereka
"Aku nanti ikut kamu ya". Ucap Noa
"Oke".
Di mobil Rachel
"Xav kok Lo yang pas itu pulang bareng sama Matthew". Tanya Rachel
"Apa jangan jangan kalian pacaran". Tambah Rachel
"Nah iya tuh". Ucap Chaterine
"Ga ya, gue itu pulang bareng Karna ban mobil gue bocor". Jelas Xaviera
"Terpotek hati kecil gue Xav". Ucap Rachel
"Iya tuh". Ucap Chaterine
"Bodoamat". Ucap Xaviera berpaling ke Handphone nya
Mereka pun sampai di Depan rumah Queen
Tapi ada satu mobil yang terparkir di depan rumah Queen
Mereka pun mengetuk pintu rumah nyaKnock...knock...knock...
"Iya sebentar". Teriak Queen dari dalam
Cklek...
"Ayo masuk". Titah Queen
"Ada siapa di dalem". Tanya Xaviera
"Ada ortu gue, terus Tristan, sama temen temennya". Jawab Queen
"Mau ngapain". Tanya Rachel
"Mereka tau kalau kita mau main jadi mereka mau ikut join". Jelas Queen
"Ooo".
"Dek mama sama papa mau ke kost Abang kamu". Ucap Mamanya Queen
"Iyaa". Sahut Queen
"Jaga rumah, duit jajannya udah di TF". Ucap Mamanya
"Siap mama". Ucap Queen
Lalu mama dan papa nya pergi keluar dan bergegas ke arah kota
"Di mana mereka". Tanya Chaterine
"Di taman belakang". Jawab Queen
Mereka bergegas ke taman belakang
"Terus gue nyimak kalian pacaran gitu". Ucap Xaviera
"Ya ga lah". Jelas Queen
"Ada Baker juga". Ucap Queen
"Ngapain tuh anak ikut ikut". Batin Xaviera