Prolog

56 11 10
                                    

"Tuhan telah memberikan perasaan untuk kita, tetapi ia malah menaruhnya untuk orang yang mustahil bisa kita miliki."

***

Hari yang aku nantikan akhirnya tiba. Setelah berminggu-minggu menunggu dan merencanakannya, aku sekarang berdiri di luar gedung megah yang dipenuhi dengan ratusan penggemar lainnya. Lampu-lampu neon berkedip, poster-poster besar Jake dan grup K-popnya menghiasi dinding, dan suara antusias para penggemar bergema di udara. Ini adalah hari fan meet and greet, dan aku tahu bahwa pertemuan ini bisa menjadi titik balik dalam hidupku.

Di dalam gedung, suasana tidak kalah meriah. Lampu panggung berkilauan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh energi. Di atas panggung, meja panjang telah diatur dengan rapi, dan di belakangnya duduk anggota grup K-pop yang sangat digemari, termasuk Jake. Setiap beberapa menit, seorang penggemar maju ke meja untuk bertemu, berbicara, dan mendapatkan tanda tangan dari idola mereka.

Antrean panjang penggemar bergerak perlahan, memberikan setiap orang kesempatan yang adil untuk bertemu dengan idola mereka. Aku berdiri di tengah kerumunan, menggenggam erat tiketku. Hatiku berdebar kencang, dan aku merasakan campuran kegembiraan dan gugup yang intens. Aku telah menunggu momen ini selama bertahun-tahun, dan sekarang, hanya beberapa langkah lagi, aku akan bertemu dengan Jake, seseorang yang telah memberiku kekuatan dan harapan di saat-saat terkelam dalam hidupku.

Ketika akhirnya tiba giliranku, aku melangkah maju dengan napas tertahan. Aku mengenakan pakaian terbaikku, memastikan bahwa setiap helai rambutku tertata rapi, berharap bisa membuat kesan yang baik. Dengan langkah pelan namun mantap, aku mendekati meja tempat Jake duduk.

Jake, dengan senyum hangat yang selalu terlihat di foto-fotonya, menatapku saat aku mendekat. Ada sesuatu dalam tatapan Jake yang membuatku merasa tenang, seolah-olah semua kegugupanku menguap seketika.

"Hi, Saffiya," sapa Jake dengan suara lembutnya saat dia melihat nama di tiket yang kupegang. "Terima kasih sudah datang dan mendukungku."

Aku merasa air mata mulai menggenang di mataku. Aku mencoba menahan, tetapi emosi yang kurasakan terlalu kuat.

"Terima kasih, Jake," ucapku dengan suara yang sedikit bergetar. "Kamu telah menyelamatkan hidupku. Karya-karyamu memberikan aku harapan saat aku merasa paling terpuruk." Jake menatapku dengan penuh perhatian dan empati.

"Aku sangat senang bisa membantu," katanya dengan tulus.

"Kamu lebih kuat dari yang kamu kira. Teruslah berjuang dan jangan pernah menyerah."

Suasana di sekitar kami seakan membeku. Di tengah keramaian dan kebisingan, aku merasa seolah hanya ada aku dan Jake di ruangan itu. Kata-kata Jake meresap dalam hatiku, memberikan kekuatan dan semangat yang baru.

Ketika pertemuan hampir berakhir, Jake menyerahkan foto yang sudah ditandatanganinya dan berkata,

"Ini untukmu. Terima kasih sudah menjadi penggemar yang setia. Kamu membuat semua kerja keras ini berarti." Aku merasakan senyum besar mengembang di wajahku dan ingin mengatakan begitu banyak hal.

Namun, waktu yang terbatas membuatku hanya bisa mengucapkan, "Terima kasih, Jake. Kamu adalah alasan aku bisa bertahan."

Jake tersenyum lagi, kali ini lebih dalam.

"Aku sangat bangga padamu, Saffiya. Ingatlah, kamu tidak pernah sendirian. Ada banyak orang yang peduli padamu, termasuk aku."

Hati aku terasa hangat mendengar kata-kata itu. Ketika Jake hendak mengakhiri percakapan, dia menambahkan dengan nada yang lebih pribadi sambil tersenyum lembut.

"Dan ingat, Saffiya, kita tidak harus selalu menjadi idola dan penggemar. Kita bisa menjadi lebih dari itu, mungkin suatu hari nanti... kekasih."

Kata-kata Jake menggema dalam hatiku, memberikan harapan dan kebahagiaan yang tak terduga. Senyum Jake yang lembut dan tatapan matanya yang penuh perhatian membuatku merasa istimewa. Aku meninggalkan tempat pertemuan dengan perasaan yang lebih ringan dan semangat baru, siap menghadapi hari-hari mendatang dengan keyakinan yang lebih besar.


**Bersambung**

Jangan lupa follow, vote dan komen ya! Biar author semangat buat update nya🥰

Follow instagram:
@sintanurjnh_04
@sinsinta_04 (ig wattpad)

Hati Untuk Idola (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang