Septian's POV
Selyna-Septian's Diary
A Thread for My Beloved Wife, Selyna Marshal
-
Selyn, mulai sekarang aku bakal nulis semua kenangan kita di sini. In case kamu lupa sama aku lagi, ayo baca ini bareng-bareng.
-
[26 Mei 2024]
Selyn, anggep aja ini hari pertama kita kenalan. Maaf ya aku berencana sengaja nggak pulang cepet karena belum siap ketemu kamu. Meskipun sebenernya aku pengen tanya, gimana pendapat kamu tentang rumah baru kita? Aku udah siapin rumah kita dari lama, semoga kamu betah, ya! Welcome home, Selyna.
-
[27 Mei 2024]
Pin gemboknya: 285, Selyn. Nggak apa-apa kalau kamu nggak tau itu angka apa. Tapi, sini, biar aku kasih tahu, angka itu adalah hari paling bahagia di hidup aku.
Oh, iya, btw semoga pasta masih jadi makanan favorit kamu, ya!
-
Semoga pasta masih jadi makanan kesukaan Selyna.
Itulah yang kupikirkan saat berusaha membuatnya terkesan. Sejak pertama kali Selyna datang kembali, rasanya aku ingin berlari dan memeluknya. Kalau bisa aku akan melakukannya. Namun, aku justru memilih berhari-hari menghindarinya, untuk menahan diriku melakukan tindakan impulsif yang hanya akan membuatnya bingung. Setidaknya, aku bisa mengawasinya dari jauh–lewat Bu Puji–dan memberikan perhatian kepadanya meski tak bertemu muka. Aku sudah senang.
[28 Mei 2024]
Selyn, apa kamu sengaja kasih hadiah buat aku di tanggal ini? Meskipun aku tahu, bekal ini adalah tanda terima kasih kamu untuk pasta kemarin, I'm beyond happy. Tanggal ini lagi-lagi jadi hari terbahagia buat aku.
-
Aku juga sudah senang, saat Selyna meninggalkan kotak makan di depan pintuku, bahkan sebelum bertemu denganku. Aku ingin bertanya kepadanya, "Selyna, apa kamu sengaja ngasih aku hadiah di tanggal ini?"
Andai Selyna tahu, ada makna di balik 285 yang kupasang sebagai pin gembok pagar. Andai Selyna tahu, tanggal itu adalah harinya kami. Dan itu jatuh pada hari ini. Karena itu, aku sungguh hampir melompat kegirangan saat tahu dia meninggalkan kotak bekal makan di depan pintu.
Hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan Selyna kepadaku, masih membuatku bahagia. Itu adalah fakta yang tidak akan pernah bisa berubah.
***
[30 Mei 2024]
Akhirnya malam ini aku memberanikan diri buat muncul di depan kamu. Tau nggak? Aku gugup. Pas kamu keluar, pas aku bisa lihat wajah kamu lagi dengan jelas, aku jatuh cinta lagi. Kamu cantik, kamu selalu cantik.
-
Saat akhirnya aku siap, aku memutuskan untuk muncul. Aku sengaja datang memperkirakan kapan kira-kira kami bisa berpapasan. Hampir gila rasanya menunggunya di luar rumah sendirian, seperti orang yang terkunci di depan rumahnya sendiri. Bagaimana kalau Selyna tidak keluar? Sederhana, keyakinanku mengatakan kalau dia akan keluar, aku hanya berpatokan pada itu. Dan benar. Selyna membawa sampah-sampah itu keluar, seperti yang dilakukannya setiap malam sejak datang ke rumah ini. Aku memperhatikannya, meskipun tak pernah memperlihatkan sosok ku kepadanya.
Kalau Selyna tahu bagaimana gemuruh di dalam dadaku saat dia melihatku seperti itu, mungkin aku akan sangat malu. Masih sama. Andai ia tahu rasanya aku ingin meledak saja, melihat wajah lucunya yang terkejut saat melihatku. Itu masih menggemaskan, aku ingin mencubit kedua pipinya, namun aku menahannya sampai tanganku basah karena hampir tidak sanggup menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Two Shots] Her Diary, Written by Him
RomancePada satu waktu, Selyna datang menjadi penghuni kedua dan terakhir di sebuah rumah yang hanya berisi sepasang paviliun atas dan bawah. Kedatangannya membawa dirinya bertemu dengan Septian yang katanya sudah lama tinggal di sana. Mereka menjadi tema...