Sang lelaki yang berada di depannya itu kemudian mengeluarkan pedang dari ikat pinggangnya dan menatap dirinya dengan tetapan dendam juga amarah perlahan selangkah demi selangkah lelaki itu maju menghampirinya.
Sett
Satu goresan hampir saja melukai lelaki itu pedangnya pun menancap di sebuah kayu yang berada di belakangnya tempat itu.
"Yu Chan tunggu, aku bukan bermaksud untuk melawanmu," ujar Yan Xao dengan menahan sakitnya.
"Aku tak percaya. Mari kita bertarung dan membuktikan siapa yang terhebat," kata Yu Chan dengan ucapan sombongnya.
Penghasil sama lelaki itu kemudian menyerangnya lagi tanpa aba-aba senjata yang awalnya sudah menancap di kayu ia cabut kembali lalu menyerang dirinya dia tidak percaya awalnya bahwa ternyata lelaki itu begitu kuat bertarungnya begitu kuat cara dia untuk mempertahankan kekuatannya Walaupun dia sangat malas untuk diajak berguru.
"Bagaimana? Kau ingin mati sekarang?"
Kemudian dia menyerang lagi dengan sekuat tenaga dan dengan kecepatan tangannya yang tidak dikira-kira benar-benar cepat hingga akhirnya melukai tangan dirinya.
"Cukup, aku tidak ingin bertarung," teriak Yan Xao.
Kemudian laki-laki itu menyerang kembali dengan senjata yang berbeda hampir melukai dirinya Tetapi dia berhasil untuk mengelak dari senjata itu walaupun sudah terluka sedikit.
"Sudah-sudah hentikan!" Suara Yan Xao meninggi.
Lelaki itu menyerang lagi Lagi Dan Lagi tanpa aba-aba dan akhirnya berhasil melukai dirinya bahkan darahnya sudah bercucur melewati kakinya Sebenarnya dia bisa saja melawan Tetapi dia sadar bahwa mereka adalah seperguruan tidak baik perguruan satu dengan perguruan lainnya bertarung apalagi jika hanya dengan masalah spele.
Bukan lelaki yang jantan namanya jika ia hanya diam saja iya diam saja bukan berarti ia tidak berani tetapi karena ia tidak mau melukai seseorang yang satu perguruan dengannya Apalagi dulu ya pernah bekerja sama dengan sang lelaki yang sekarang tengah menyerangnya hingga badannya bercucuran darah dan wajahnya hampir tidak terlihat kulitnya karena sudah tertutup oleh darah yang bercucuran dari atas kepalanya.
"Baik-baik jika itu maumu, mari kita bertarung secara jantan."
Seketika dia mengeluarkan semua tenaganya mengeluarkan pedang dari pinggangnya berusaha menyerang laki-laki itu dengan rasa tidak tega dan campur aduk rasanya ia tidak bisa menyerang lelaki itu karena selama ini mereka selalu kemana-mana bersama dan selalu menghabiskan waktu satu sama lain apalagi mereka benar-benar dekat ikatannya hampir sama seperti saudara walaupun jarang sekali bertemu atau belajar di perguruan Huo Hong.
Iya berusaha menyerang lelaki itu dengan tidak mengingat semua kebaikannya dan berusaha tetap tega mengingat apa yang telah laki-laki itu perbuat kepada dirinya dan juga melukai semua orang yang dia sayang termasuk beberapa teman-teman yang ada di perguruan Huo Hong. Perlahan-perlahan dan itu ia gerakan dan melukai laki-laki yang berada di depan hingga bercucuran darah sampai ke mata kaki walaupun laki-laki itu meringis kesakitan Tetapi laki-laki itu masih bisa menyerangnya hingga lukanya kini semakin banyak dan semakin banyak terlihat dia yang sudah tidak mampu melawan laki-laki yang berada di depannya itu walaupun ilmunya lebih tinggi daripada salah lelaki tetapi ia tidak ingin terlalu melukai laki-laki itu karena mengingat semua hal yang telah ia lakukan kepada adik kecil yang berada di depannya.
"Kenapa kau terus menyerangku?" tanya Yan Xao.
Tetapi terlihat dari wajah Yu Chan ia tidak peduli dengan teriakannya alhasil lelaki itu tetap menyerangnya walaupun sekarang tenaganya sudah hampir habis karena melawan dirinya bahkan kakinya sudah tidak mampu untuk terangkat lagi karena dia terlalu banyak jurus yang ia keluarkan untuk menyerang dirinya alhasil laki-laki itu hanya bisa menyerangnya dengan sisa tenaga yang ada di dalam tubuhnya berkali-kali laki-laki itu jatuh dan berusaha bangkit lagi dengan pedang yang kini sudah berlumuran darah dan juga badannya yang sudah hampir rusak karena tenaganya sudah terkuras habis.
Sehingga pertarungan yang sengit pun terjadi antara lelaki itu dan dirinya satu sama lain badannya hampir rusak karena pedang yang beradu satu sama lain bahkan pedang mereka ini sudah berumuran darah dan tempat mereka bertarung pun penuh dengan tumpahan darah mereka.
Hingga ada masa di mana Yu Chan sudah tidak kuat lagi dan tubuhnya jatuh ke tanah.
"Maafkan aku Yan Xao Jun, aku tak bermaksud menyerangmu, aku hanya melaksakaan apa yang raja ku inginkan. Yaitu membunuh keturunan Yan."
Suara lelaki itu perlahan memudar dan menghilang hingga akhirnya lelaki itu menghembuskan nafas terakhirnya."Tetapi sayang sekali, aku hanya menyandang nama Yan, margaku Jun, aku keturunan Xao," ujar Yan Xao Jun ditengah napasnya yang kini terengah-engah.
.
.
.
TBC
Alhamdulillah akhirnya
Gimana gais ceritanya?Salam hangat dari rerileymttw.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Malam Petaka : Yan Xao Jun ✔
FantasyXao Jun pendekar bertubuh kekar nan tinggi bermata indah. Namanya sang pendekar, tak luput dari masalah yang mengintai. Xao bermasalah dengan kaisar Jepang yang menyebabkan konflik yang besar. apa yang akan Xao lakukan?