Menceritakan tentang Danu yang bertekad untuk menyambung kembali hubungan yang sempat retak dengan kakak kandungnya. Yang justru membuat hari-hari Danu semakin menyulitkan. Walaupun begitu untungnya ada hal yang tetap membuatnya bersyukur untuk hidu...
Desis nyala kran mengaburkan suara guyuran air yang terus diterima oleh Danu Theodore, si pirang andalan Riki Andrewson beserta kelompoknya dalam dunia perundungan. Tak ada yang salah pada Danu, tapi entah mengapa ia terus saja menjadi sasaran empuk bagi perundung seperti mereka. Dan anehnya si pirang pun tak pernah melawan walau dipukuli sekalipun.
"Mau diapain lagi Rik?" tanya siswa berambut merah yang tengah duduk di closet. Geo namanya.
"Biar gue yang kasih sentuhan terakhir." jawab Riki.
Riki mendekati tubuh yang sudah basah kuyup itu lalu mencengkram kerah bajunya hingga kancing seragam Danu terlepas dan berjatuhan di atas lantai. Baru saja ia hendak melayangkan pukulan, namun tiba-tiba terhenti saat melihat luka-luka pada tubuh si pirang. Luka apa itu? Ia bahkan belum berbuat apapun pada Danu tapi kenapa luka itu sudah ada disana?
"What's stopping you? Hantam aja udah." protes Frans.
Riki terdiam sejenak sebelum akhirnya ia memutuskan untuk melepas kasar cengkramannya pada kerah si pirang.
"Tinggalin." jawab Riki singkat lalu pergi diikuti dengan Geo.
Setelah menatap kepergian kedua temannya, Frans dengan kasar menarik surai pirang milik Danu. Ia kesal lantaran tak mendapat tontonan yang menarik hari ini.
"Jangan harap besok bisa bebas." ucap Frans lalu pergi meninggalkan ruangan becek tersebut.
Danu bangkit, menatap dirinya sendiri yang berantakan pada pantulan cermin dan tersenyum.
"Haha..."
-RI(N)DU-
Riki dan kawanannya berada di kelas sekarang, tepatnya di kelas 11 A. Walaupun berandalan, namun tiga tokoh itu sangat pandai dalam hal akademik serta tak pernah meninggalkan pembelajaran sekalipun. Ketiganya selalu menempati peringkat lima besar dalam rangking paralel. Namun mereka bertiga tak pernah bisa menggeser Danu yang selalu menempati posisi pertama. Mungkin karena hal itu, ketiganya merasa kesal dan kemudian melampiaskan emosi mereka dengan cara melakukan bullying, toh tak ada yang berani melapor pada komite sekolah.
"Ngapain liatin si pirang terus. Lu ngga gay kan Rik?" oceh Geo bergurau setelah melihat temannya itu terus melihat ke arah Danu yang sedang tertidur di bangkunya. Si pirang itu sudah berganti mengenakan seragam olahraga dikarenakan seragam osisnya basah kuyup.
"Kaga lah gila! Gini-gini gue masih doyan cewe."
Walaupun begitu, tapi entah mengapa sejak kejadian tadi Riki jadi tak bisa mengalihkan pandangannya pada Danu. Rasanya ia semakin penasaran pada kehidupan si pirang.
Danu Theodore, si pendiam aneh yang selalu berada di ujung. Ia memiliki surai berwarna pirang alami sedari lahir yang membuat dirinya berbeda dari siswa lain. Dan karena itu pula ia dijuluki dengan nama 'si pirang' oleh orang-orang. Kehidupannya yang tak terekspos membuat orang lain terus menerka-nerka. Orang seperti apakah dia? Bagaimana kehidupannya? Apa dia tak memiliki orang tua? Dia tidak gila kan?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus berdatangan pada Danu setiap ia berpapasan dengan orang lain. Karena itu kepalanya jadi terbiasa menunduk selama ia masih berada di lingkungan sekolah. Siswa lain pun menjadi enggan untuk mendekati Danu karena mendengar rumor tentang dirinya yang seringkali disebut tidak waras.
Bel pulang berbunyi membuyarkan lamunan Riki.
"Nanti main ke rumah gue gas ngga?" celetuk Frans sambil membereskan bukunya.
"Gas!" jawab Geo cepat.
"Gue skip dulu deh." tolak Riki.
Kedua alis Geo bertaut, "Tumben, jangan bilang karena si pirang lagi."
"Apaan orang gue disuruh nemenin abang gw ke tempat boxing."
"Keren juga abang lo mainnya boxing." sahut Geo kagum.
"Ngga tau juga gue. Gue cabut duluan, seneng-seneng dah kalian berduaannya. Jangan cinlok ya, entar gue sedih loh haha." ucap Riki sambil berjalan menuju pintu kelas.
"Sialan lo Rik! Haha hati-hati ya bro!" jawab Frans sambil melambaikan tangan kanannya.
"Yoi!"
Dia berbohong. Karena benar saja setelah berhasil keluar gerbang sekolah, Riki dengan motornya langsung mencari keberadaan si pirang Danu. Tak akan sulit untuk menemukan kebenaran si pirang itu karena Danu selalu menjadi pusat perhatian. Di manapun Danu berada pasti ada cacian yang mengikutinya.
"Loh?" Riki tercengang saat melihat sosok yang selalu terlihat menyedihkan di sekolah itu memasuki mobil mewah di perempatan jalan yang terletak agak jauh dari sekolahnya. Selama ini ia pikir Danu adalah siswa menengah kebawah karena ia masuk sekolah lewat jalur beasiswa.
"Menarik." ucapnya.
Character unlock 🗝️🔓
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nama : Danu Theodore (Kim Sunoo from Enhypen) Umur : 16 tahun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nama : Riki Andrewson (Nishimura Riki/Ni-ki from Enhypen) Umur : 16 tahun
Hello i'm back~ Masih inget author ngga nih?? Semoga book kali ini sesuai dengan selera kalian yaa!! See ya next chapter👋