Cute(?)

2.6K 245 21
                                        

"Kakinya yang bener!"
"Kan tadi udah di ajarin, kenapa masih salah lagi?" Omel Nana saat melihat kaki tumpuan yang Chenle lakukan tak sesuai ajarannya.

Hari ini hari pertama Chenle memulai kegiatannya dengan Nana. Dari pagi tadi Chenle sudah mendapat gemblengan dari Nana. Mulai dari bangun tidurnya yang dipaksa untuk segera bangun padahal mataharipun belum menunjukkan sinarnya. Dengan mata kantuknya Chenle diminta untuk melakukan pemanasan dan berlari kecil memutari castle yang Chenle hitung lebih dari lima putaran.

Setelah selesai berlari Chenle langsung diajari untuk latihan dasar bela diri. Rasanya Chenle ingin menangis karena Nana yang terus mengomelinya.

"Lebarin dikit kakinya!" ujar Nana dengan sedikit tendangan pada betis Chenle.

Chenle yakin jika ia berkedip air matanya pasti akan luruh saat ini. Ia benar benar tidak bisa melakukan ini.

"Nangis?" Tagur Nana lagi.

"Engga"
"Engga nangis" ujar Chenle yang langsung menyeka air matanya yang tak bisa lagi ia tahan.

"Hhhh..."
"Istirahat dua puluh menit" ketus Nana sembari melenggang meningglakan Chenle.

Chenle yang mendengar itu langsung menghembuskan napasnya lega dan berjalan gontai menuju tempat yang teduh dan merebahkan tubuhnya di sana.

"Aaaa~ ngga mauuuu"
"Hks ngga mau disuruh lari lari"
"Mau langsung dimakan buaya ajaaaaa"
"Nana kenapa jahat!!"
"Kemarin sepertinya terlihat baik, kenapa hari ini banyak mengomel!!!" rancau Chenle yang masih dengan tangisnya.

Tapi siapa sangka jika sedari tadi tingkahnya sudah diawasi oleh sang pemilik castle yang tengah duduk nyaman tak jauh dari sana. Bahkan sedari pagi Jisung sudah melihat Chenle yang berlarian mengelilingi halaman dari dalam kamarnya.

"Sonia" panggil Jisung pada pelayannya yang sedari tadi juga ikut dengannya memperhatikan Chenle yang dibuat kesal oleh Nana.

"Ya master"

"Beri dia minuman yang Nana pesankan untukmu" titah Jisung yang masih menaruh pandangannya pada Chenle yang terlihat kelelahan di sana.

"Baik master"

"Ah dan juga, temani dia hingga Nana kembali" pinta Jisung lagi.

"Baik master" balas Sonia lagi dan langsung menjalankan tugasnya walau sebenarnya ia juga dibuat sedikit bingung dengan perintah sang master.

"Kau terlihat sangat senang master"
"Apa bocah itu akan menjadi mainan barumu nantinya?" Tanya Jack yang juga berada di sana mendampingi Jisung.

"Mainan? Terdengar bagus"
"Jika di ingat aku sudah lama tak bermain seperti ini" balas Jisung sembari menatap ke arah Jack dengan tatapan misteriusnya dengan bibirnya yang terangkat sedikit.

Jack yang melihat itu langsung merutuki ucapannya. Ia seakan tengah memberikan ide gila lagi pada tuanya.

"Apa jadwalku untuk hari ini?" Tanya Jisung lagi.

"Dari pagi hingga siang tidak ada jadwal apapun, master bisa melakukan apapun nantinya"
"Dan sore nanti ada pertemuan dengan perakit Senapan yang kau tunjuk bulan lalu"

"Ah dia sudah selesai dengan tugas negaranya?"

"Kurasa sudah master, ia mengabariku rabu lalu dan berkata ingin segera bekerja sama denganmu"

"Bagus, siapkan tempat untuk pertemuan itu nanti"
"Ah dan juga, beri aku waktu sendiri dari pagi hingga siang"
"Jangan ada satupun dari kalian untuk menggangguku kecuali ada masalah penting" pinta Jisung dengan nada dinginnya.

the chastle [Jichen] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang