Bab 10 : merelakan dan menerima

11 1 0
                                    

"menerima dan merelakan,.. kedua hal itu akan selalu terjadi" - (Y/n)

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"SENSŌ,.. SENSŌ-SHA!, dimana kalian!!" Susanoo yang mengamuk dan mencari kedua anaknya di tagamakahara, tidak menemukan dimana mereka sekarang, mencari dengan penuh kemarahan membuat semua penghuni tagamakahara terhangat, termasuk Amaterasu, merasa tidak tahan dengan hal itu, Amaterasu keluar, menatap tajam Susanoo.

"Apa maksudmu berteriak seperti itu.. hah!?,.. kau menggangu waktu tenang ini!" Amaterasu menatap marah kepada saudaranya, Susanoo hanya mendengus kesal dan pergi tanpa berbicara sedikitpun dengan saudarinya, "apa yang kau lakukan!?,... Kenapa tiba-tiba kau mencari anak mu??"

"Kau tidak perlu tau!!.." Susanoo melangkah pergi meninggalkan Amaterasu yang berteriak saking marahnya karena pertanyaan belum Susanoo jawab, di sampingnya muncul Tsukuyomi yang menenangkan dan membawa Amaterasu masuk lagi ke dalam rumah.

Disisi lain, seseorang yang tampak awet muda dan terlihat bugar, duduk di kursi melamun dengan ditemani nya sekotak penuh surat dari kekasihnya,.. berjumlah sangat banyak, surat-surat itu membuat dirinya seperti berada bersama dengan kekasihnya, kerinduan yang teramat dalam membuatnya menangis.. dirinya menutup matanya, dan airnya mengalir. "Jika kalau kamu masih hidup.. kau pasti bisa merasakan hangatnya keluarga ini sampai sekarang"

"Ke tiga anak adopsi kita hidup bahagia dan selalu berdoa untukmu sebagai terimakasih, karena telah memberikan sebuah rumah tempat mereka untuk singgah,.. dan anak pertama kita hidup dengan bahagia dan menjalani hubungan yang harmonis dengan keluarganya,.. anak-anak kita memiliki keluarganya masing-masing. semuanya bahagia, kau tak perlu khawatir disana.. walaupun masalah selalu menerpa keluarga kita.. "

Seseorang itu merasakan sesak di dadanya, hingga ketika ia menutup matanya, ia melihat sebuah kenangan kilas balik kehidupannya, hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya.




































"Mungkin ini adalah nafas terakhirmu .. Tapi aku rasa tidak"

























Orang itu membuka matanya, dan melihat sosok yang mirip dengan orang tersayangnya, ia menangis dan matanya berkaca-kaca melihat wanita yang berdiri dihadapannya, dirinya menggenggam tangannya dan berharap "apakah Ini adalah kau?... (Y/n)??"

"Aku tak bisa mengatakan ini adalah mimpi atau bukan,.. tapi aku bukanlah orang yang kamu kenal" (y/n) menutupi perasaannya yang sebenarnya ia juga rindu, tapi kehidupannya dan takdir memisahkan mereka, (y/n) tidak akan pernah bisa bilang bahwa ini adalah dirinya yang dikenal, (y/n). jika dirinya mengatakan yang sebenarnya, dia akan banyak berharap lebih. (Y/n) Melepaskan tangannya dan duduk di hadapannya seperti lelaki tersebut.

[2] Keinginan?? (Bnha×raeders)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang