12 - kekacauan di pesta.

12 2 0
                                    

Happy reading!

istana - Paradise.

ketika musik dimainkan, sepasang ayah dan anak berdansa bersama di tengah aula pesta, sementara bangsawan lain memerhatikan dari pinggir aula.

"lihat, Tarian putri sangat indah"

"benar, begitu sangat sempurna.."

"benar-benar permata Paradise"

berbagai banyak bisikan-bisikan baik dari para bangsawan. mungkin ada bisikan yang tidak baik, dan itu dari pada nona muda yang iri akan semua yang dimiliki oleh [name].

[name] sendiri tidak peduli. lagipula, bisikan seperti itu tidak akan menjatuhkan mentalnya. kakinya melangkah, membuat tubuhnya berputar, gaunnya megar ditambah oleh sinar bulan. sosoknya itu, mirip seperti Mitos Dewi Aththera.

"astaga! jika saja aku lelaki, aku ingin menikahinya!!" pekik Hange dengan pipi yang sedikit bersemu. Erwin melirik gadis disebelah nya, lalu berkata.

"bisakah kau diam? suaramu mengganggu indra pendengaran ku." Erwin kembali memerhatikan kedua sosok penting di Paradise yang sedang berdansa.

sementara itu, dua Ackerman sedang bersiap. untuk maju dan berlomba siapa salah satu diantara mereka yang akan berdansa dengan putri. terlihat api berkobar di mata mereka. banyak gadis bangsawan yang berharap salah satu diantara mereka bisa berdansa dengan kedua Ackerman. tapi, kedua Ackerman itu memilih mengabaikan sekitar, dan fokus pada putri.

"ugh, menyebalkan sekali. apa yang digunakan putri itu hingga menarik Putra Duke Ackerman?" bisik dari kalangan lady bangsawan.

"siapa yang tidak tertarik? dia cantik, jenius, dan memiliki status tinggi. semua orang pasti akan memperebutkan nya." timpal lady lain nya. bisik-bisik pun mulai terjadi diantara mereka.

"tapi, aku mendengar kabar. bahwa putri tidak boleh menikah dengan bangsawan asli Paradise. putri harus menikah dengan pria dengan kekuasaan tinggi dari negara lain"

"tidak peduli meski di Paradise terdapat pria dengan status tinggi, putri benar-benar harus menikah dengan pria Bangsawan dari negara lain."

"apa putri akan menikah dengan Raja Marley? sebagai tanda perdamaian? mungkinkah itu?"

"sepertinya iya. daripada dua kekaisaran saling berkonflik, itu adalah cara yang terbaik."

telinga Levi terasa panas ketika mendengar bisikan-bisikan itu. matanya yang tajam melihat ke sekerumunan lady tersebut. mereka yang ditatap Levi menelan ludah dengan kasar, mengalihkan pandangan mereka.

"Kenny, kau ahli dalam hal ini. pergilah dan buat mereka jangan berpikir macam macam pada Putri." Kata Levi pada Kenny. Kenny tertawa kecil, ia sedikit menyapu pundaknya.

[yaelah Kenny, kayak ada debu bae di pundak lu.. sok banget keren]

"hah.. baiklah. lagipula aku juga menahan diri agar tidak memotong lidah mereka, sejujurnya, aku ingin menjahit mulut mereka." Kenny berjalan mendekati kerumunan lady tersebut.

"kupikir bintang menghilang, ternyata mereka ada di hadapanku. salam, para lady" Kenny membungkuk hormat dengan bibir yang sedikit terangkat.

mereka yang melihat itu, sedikit tersipu. Kenny menyeringai, dia kembali berdiri tegak dan sedikit bergaya. "aku mendengar pembicaraan kalian, sepertinya asik sekali ya?"

"ah.. soal itu ya.. itu hanya pembicara biasa yang sering dilakukan oleh kami.. tidak ada yang menarik, Tuan Kenny" jawab salah satu lady.

"sering dilakukan? apa artinya, kalian sering membicarakan orang lain dibelakang, tidak peduli dengan status mereka? bisa saja, perbuatan kalian membawa kesialan bagi kalian." Kenny menyeringai ketika melihat mereka terdiam dan gelisah.

the kingdom of paradise. [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang