Harvy,
aku merindukanmu, sungguh. Rindu saat kamu bermain gitar di sudut kelas, saat kamu tersenyum dengan kedua mata yang ikut menyipit seperti bulan sabit, lucu sekali. Dan rindu saat-saat lain bersamamu.Harvy,
sampai saat ini kamu masih mengisi pikiran dan isi hatiku. Kenangan bersamamu menghantui, terus terputar di kepala, apalagi ketika ada hal yang membuatku mengingatmu, seperti dikala sebuah lagu yang sering kamu nyanyikan untukku terputar, atau dikala sedang hujan dan sendirian. Kalau sudah begitu, aku menyerah, rindunya sudah tidak bisa di tahan lagi.Aku selalu ingin tahu kabarmu, ingin tahu dengan siapa sekarang kamu berbagi rasa. Namun di setiap kesempatan, kamu memblokir diri, memberiku isyarat untuk berhenti. Aku mengerti, tapi aku tidak ingin perasaanku berakhir begini. Setidaknya sampai kamu tahu dahulu jawaban dari perasaan yang selalu menjadi pertanyaanmu kala itu.
Harvy,
dimana pun kamu berada, tolong tetap ingat aku sebagai perempuan yang pernah kamu suka.Aku berharap kita bisa bertemu lagi di kesempatan yang tidak terduga dengan versi terbaik diri kita.
Sampai ketemu disaat terbaik itu....
Sekar,
Perempuan yang merindukanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Sunyi
Teen FictionAku mencintaimu, jika itu yang kamu pertanyakan. Tapi rasanya sulit untuk berterus-terang. ©2019