25. Putra kedua

591 75 3
                                    

Di puncak Qingjing yang sunyi, Luo Binghe bergegas menuju kediaman Shen Qingqiu dengan hati yang penuh harapan. Di tangannya, ia menggenggam kotak sebuah pil obat yang diyakini mampu menyembuhkan kebutaan dan kebisuan Shizunnya.

Pil ini adalah pil pengembalian jiwa, hasil dari rumah lelang yang penuh tantangan. Binghe berjuang keras melawan para kultivator dan bangsawan untuk mendapatkannya.

Meski tidak memiliki uang yang banyak, untungnya Binghe memiliki benda spritual yang berharga tinggi dan dapat di barter dengan pil.

Sayangnya Binghe tidak menemukan benda ataupun pil yang bisa membantu memulihkan kekuatan iblis dan fisiknya. Namun Binghe tidak begitu sedih, asalkan apa yang di butuhkan Shizunnya ia dapatkan, Luo Binghe rela melakukan apa saja.

Saat tiba di puncak Qingjing, Shen Qingqiu tengah berada di tepi danau.  Luo Binghe melihat gurunya duduk dengan tenang di atas sebuah batu besar sambil menjahit kain untuk baju anak mereka nanti.

Dengan hati-hati, Luo Binghe  mendekati dan memanggil sang Shizun.

"Shizun." panggilnya, Shen Qingqiu langsung menoleh ke arah Binghe begitu mendengar suara sang murid.

"Binghe, kau kembali." Senang Shen Qingqiu, dia telah menunggu seharian kepulangan Binghe. 

Binghe kemudian mendekat untuk duduk di sisi Shizunnya. "Aku telah menemukan obat yang mungkin bisa menyembuhkan mu," katanya dengan suara penuh harap, sambil membuka sebuah kotak kecil berisi pil.

Shen Qingqiu mengangguk pelan dan menerima kotak itu, mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada murid yang sangat ia sayangi.

Hanya ada mereka berdua di sana, Luo Huang tengah pergi bersama Liu Qingge ke puncak Bai Zhan untuk mendapatkan senjata spiritual. Sedangkan Mu Qingfang harus meracik beberapa obat untuk persiapan persalinan Shen Qingqiu nanti.

Tapi Shen Qingqiu akan tetap aman meski seorang diri, karena terdapat penghalang tak terlihat yang tidak bisa di tembus oleh orang luar yang ingin memasuki gunung Cangqiong ataupun salah satu puncaknya. Kalaupun bisa di tembus, penghalang akan memberikan sinyal pada Liu Qingge dan Mu Qingfang adanya penyusup.

Luo Binghe dengan lembut membantu Shen Qingqiu menelan pil tersebut, berharap keajaiban segera terjadi.

Beberapa saat kemudian, Shen Qingqiu merasakan perubahan dalam dirinya. Cahaya mulai kembali ke mata kanan nya, dan suara-suara mulai keluar dari mulutnya. Dengan penuh haru, matanya menatap wajah Luo Binghe yang penuh kekhawatiran dan cinta.

Air mata mengalir di pipi Shen Qingqiu saat ia mencoba berbicara untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

"Luo Binghe." katanya dengan suara yang lemah namun jelas. Nama muridnya adalah kata pertama yang keluar dari bibirnya, menandakan betapa dalamnya hubungan mereka.

Luo Binghe tersenyum lebar dengan mata penuh haru.

"Shizun, kau telah sembuh!" katanya dengan penuh sukacita. Ia memeluk Shen Qingqiu dengan erat dan menghujani nya dengan ciuman, merasa bahwa semua usahanya terbayar lunas.

Akhirnya Shen Qingqiu memanggil namanya sebagai sesuatu yang berarti.

V⁠●⁠ᴥ⁠●⁠V


Beberapa hari kemudian, Shen Qingqiu tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya saat bangun dari tidur.

Binghe yang sadar bahwa anak akan segera lahir, langsung memanggil mu Qingfang untuk membantu Shen Qingqiu melahirkan anak keduanya.

"Sakit....hiks... hiks" ringis Shen Qingqiu sambil meremat selimut. Ini adalah kelahiran normal pertamanya, jelas rasa sakitnya tidak bisa di gambarkan dengan apapun.

Kelahiran kembali sang penjahat (Sedang Di Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang