Whisper of Destiny (1)

313 39 13
                                    


Biasanya disaat seseorang sudah memiliki segalanya, maka ia akan lupa dengan siapa dia merasakan susah bersama.

Hal itu tidak berlaku untuk Wang Yibo, pria tampan yang kini sudah memiliki segalanya. Semua yang ia miliki tak ada artinya tanpa Xiao Zhan, kekasihnya yang telah menghilang 5 tahun silam.

Yibo menatap pemantik di tangannya, menyalakan api dan membakar gulungan kertas berisi tembakau yang diapit dua jari dan ujungnya berada di bibir, perlahan menghisapnya hingga mengeluarkan kepulan asap putih.

Merasa cukup, pemantik dimatikan dan ia taruh asal ke atas meja. Kembali dihisapnya cukup dalam dan mengeluarkan kepulan asap dengan nafas berat, berharap sesak di dada ikut menguar setelahnya.

"Aku harus mencarimu kemana lagi Ge ? Apa artinya semua ini tanpamu ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harus mencarimu kemana lagi Ge ? Apa artinya semua ini tanpamu ?"

Di tengah kegiatannya, Yibo menatap kosong ke depan, membiarkan api perlahan membakar gulungan tembakau menyisakan abu setelahnya.

"Aku ingin kembali ke masa lalu bersamamu, apa bisa ?"

Di balik dinginnya wajah Yibo ia tak henti memikirkan Xiao Zhan, disaat-saat sendiri ia akan terus menyerukan nama kekasihnya di dalam hati. Sekedar memanggil atau menguntai doa agar dipertemukan kembali dengannya.

Di buangnya rokok yang masih tersisa setengah batang, diinjak dengan sedikit gesekan pada lantai hingga apinya padam.

















Flashback Tahun 19XX

Wang Yibo, mencoba peruntungan ke Shanghai meninggalkan desa kecil yang menjadi tanah kelahirannya. Ia berjalan menyusuri gerbong kereta api yang lumayan penuh berharap di belakang sana masih ada sisa bangku kosong.

Ia melihat satu gerbong yang lumayan sepi, sehingga berjalan dengan tergesa berharap lekas sampai ke kursi untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah.

Bugh !!

Yibo tersandung kakinya sendiri hingga terjatuh, rasa sakit menjalar melalui siku yang mendarat ke lantai dengan meringis Yibo mengusap-usap sikunya yang sakit.

"Aduh, sa__

Kalimat Yibo terhenti saat melihat seorang laki-laki yang berdiri sambil membaca buku.

__astaga ada orang, em terlihat manis. Lebih baik aku berdiri saja !" Batin Yibo

Yibo berdiri sambil menempuk celana dan bajunya yang sedikit kotor serta mengangguk dan memberikan senyuman kepada laki-laki di depannya.

"Maaf yaa." Ujar Yibo masih menahan malu.

Whisper Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang