Suatu hari di hari libur di Kota Busan, tampak seorang pemuda bertubuh tinggi dan memiliki lesung pipit sedang asik memainkan PlayStation yang baru saja dibelikan ayahnya beberapa hari yang lalu. Choi Soobin, adalah nama pemuda itu. Sedari kecil, Soobin sangat suka bermain games terutama games online, tidak jarang Soobin akan mencapai level tertinggi dari games yang sedang dia mainkan.
Meskipun sangat menyukai bermain games, tapi Soobin bukan tipe anak yang kecanduan sehingga menjadi lupa waktu. Soobin tetap menjadi anak yang berprestasi di sekolahnya meskipun Soobin tidak aktif mengikuti kegiatan non-akademik.
Selain berprestasi di bidang akademik, Soobin juga merupakan anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, Soobin bahkan tidak pernah melawan perintah orang tuanya dan selalu menjadi anak yang baik.
Maka dari itu, baik ayah dan ibunya akan dengan senang hati membelikan apa yang Soobin inginkan. Di saat Soobin asik memainkan PlayStationnya, ibunya memanggil
"Soobin.. Soobin.." mendengar ibunya yang memanggil namanya, Soobin langsung meletakkan PlayStationnya untuk menghampiri ibunya
"Iya ibu, ada apa?"
"Sudah bermainnya? Sebentar lagi kita akan pindah"
Soobin sempat terdiam dan menundukkan kepalanya, dia bahkan lupa jika hari ini adalah hari terakhir Soobin berada di kota kelahirannya. Sebentar lagi dia akan pindah mengikuti keluarganya ke Seoul. Terlalu banyak kenangan yang terjadi di rumah ini sehingga hati Soobin sangat berat untuk meninggalkannya
Menyadari sedari tadi Soobin hanya menunduk terdiam, sang ibunda pun mendekatinya dan memberikan pelukan pada anak semata wayangnya itu. Tangis Soobin pun pecah di pelukan ibunya, Soobin masih tidak rela jika harus meninggalkan rumah ini.
"Ibu mengerti hatimu pasti sangat berat meninggalkan rumah ini, kota ini, Soobin.. tapi kita juga tidak boleh egois, kita juga harus mengerti kondisi ayah. Ayah pasti juga lelah setiap periode dia harus pindah ke satu tempat ke tempat yang lain, jadi kita sebagai keluarga harus saling mendukung, ya? Soobin pasti paham'kan?" yang diangguki oleh Soobin
"Anak ibu pasti mengerti. Segera bereskan mainanmu, ayah dan ibu tunggu di mobil"
"Baik, ibu"
Di sisi lain tepatnya di Kota Seoul, meskipun masih sangat pagi, sudah terlihat banyak orang yang berlalu lalang untuk pergi ke sekolah maupun ke kantor. Sesuai dengan identitasnya bahwa Kota Seoul merupakan ibukota dari negara Korea Selatan karena terlihat begitu ramai.
Keramaian Kota Seoul tentu saja juga dirasakan oleh Soobin, karena terbiasa dengan ketenangan di Kota Busan, Soobin sedikit kaget karena melihat begitu banyak orang yang sibuk terutama di sekolah barunya saat ini, Seoul High School.
Soobin tampak bingung saat sedang mencari kelasnya, untung saja ada guru yang menyadari kita terdapat "anak hilang" di tengah keramaian sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
The Invincibles
Adventure🏕 The Invincibles 🏕 Original Story by 🐻 Anastasia Kim 🐻 💜 Happy Reading 💜