eleven

321 28 4
                                    

Matahari yg cerah kini membangunkan seorang gadis yg masih terlelap. "Eughhh"

Muthe mengumpulkan nyawa terlebih dahulu lalu ia mengambil handuk untuk mandi

30 menit kemudian muthe sudah siap untuk berangkat sekolah

Pagi ini muthe melewatkan sarapan dengan alasan "aku bisa beli di sekolah" ucapnya saat ditanya oleh Sang ayah

Pagi ini disekolah belum terlalu ramai sehingga muthe bisa pergi ke taman belakang sekolah terlebih dahulu.

ia duduk di kursi taman itu

Tak lama kemudian ada seseorang yg menghampirinya dan berkata "hay, boleh kenalan" ucap orang itu
Muthe hanya menatap dingin orang itu

"Siapa sih ganggu aja" batin muthe. Muthe hanya membalas "muthe" singkatnya tanpa membalas jabatan tangan tersebut

"Buset dingin bgt" batin orang itu

"E-ehm gw Aldo" ucap orang itu bernama Aldo

"Lu kelas berapa" tanya si Aldo penasaran

"12 MIPA 1" jawab muthe

"Oh, kenalin gw Aldo dari 12 MIPA 2, gw anak pindahan" jelas Aldo namun muthe tak menghiraukan itu

"Ya, gw ke kelas dulu" ucap muthe lalu pergi ke kelas meninggalkan Aldo yg masih duduk disana

Muthe sekarang sudah di kelas dan ternyata 1 menit kemudian gurunya datang, untung saja dia tak terlambat

Muthe pun mengikuti pelajaran sampai selesai

-14.45

Murid murid di Sekolah muthe sebenarnya sudah pulang saat jam dua siang. Namun muthe memilih untuk ke markas

Sesampainya di markas muthe pun melihat sekeliling sepertinya semuanya sudah kumpul didalam

Ceklek

Muthe membuka pintu dengan wajah datar

Muthe pun duduk di kursi singgle nya

"Oke, gimana kabar kalian semua" ucap muthe sebagai pembukaan

"Baik capt" jawab mereka serempak

"Okeh jadi gw mau ngomong penting" ucap muthe membuat semuanya semakin penasaran

"Gw mau keluar karna alasan yg ga bisa gw jelasin. Gw harap Bisma, lu tangan kanan gw jadi lu harus mimpin Avera pride. Tenang mungkin gw bakal balik kesini tapi mungkin." Jelas muthe membuat semuanya shok

"Lu kenapa keluar" ucap Nara merasa tak terima

"Gw bilang karna alasan yg ga bisa gw jelasin" jawab muthe dingin

"Tapi kenapa Ra, kenapa harus keluar" ujar Rasya

"Iya Ra kalo Lo ada masalah kan bisa diomongin sama kita" ucap hesa

"Gw janji bakal balik" ucap muthe lalu pergi

Semua anggota inti terdiam... Kini kapten mereka ingin istirahat dengan waktu yg tak menentu

Sedangkan muthe ingin menaiki motornya

"Huhh semoga ini keputusan yg tepat" gumamnya lalu memakai helm full face nya

Muthe pun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menuju rumahnya

Ditengah jalan ia melihat gadis kecil sekitar 5 tahun yg sedang duduk sendirian di halte bus

Merasa tak tega muthe pun menghampiri gadis itu

"Hay" sapa muthe melambaikan tangan

"Ada orang ya" ucap gadis itu yg sepertinya tidak bisa melihat

-Muthe Anak Geng Motor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang