Tandai kalau typo!
Selamat membaca 📖.
.
.
•••
Di satu ruangan serba putih yang didominasi bau obat-obatan dan suara monitor jantung. Menampakkan seorang remaja yang terbaring lemah diatas bangsal, dengan tubuhnya yang dipenuhi alat kesehatan dan kepalanya yang terlilit perban dengan sempurna.
Tubuhnya pula nampak kurus dan kulit-kulit tubuhnya yang terlihat pucat. Entah sudah berapa lama dia terbaring disana.
Klekk
Pintu ruangan terbuka, menampakkan seorang dokter laki-laki dengan stetoskop yang menggantung di lehernya. Dibelakangnya pula ada seorang suster yang memegang data kesehatan pasien.
"Silahkan cek perkembangannya. " pinta sang dokter pada suster tersebut.
"Baik dokter. " ucap suster dan melakukan tugasnya. "Sudah lebih baik dokter dan semuanya mulai stabil. " ucap suster memberitahu.
Dokter laki-laki itu dengan name tag 'Dr. Fathir Algarve' mengangguk. "Beritahu wali pasien, jika perkembangannya sudah membaik. Tinggal menunggu dia siuman. "
"Baik dokter. " suster tersebut, dengan name tag 'Ailee' berlalu dari hadapan Dokter Fathir.
Dokter Fathir menatap pasiennya. "Sudah dua bulan lebih, apa kau senyaman itu berada di alam lain sehingga tidak kembali? " gumamnya bertanya.
Sudah dua bulan lebih pasiennya tertidur, bukankah itu waktu yang lama juga? Dokter Fathir sudah melakukan banyak hal untuk membuat pasiennya yang satu ini tetap selamat.
Dan memang selamat, tapi mengalami koma. Sudah dua bulan lebih dia koma tapi tak kunjung sadar.
Dokter Fathir keluar dari ruangan itu, masih banyak yang harus dia periksa lagi.
Sepeninggal dokter Fathir, pemuda tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda. Seperti, jari-jari tangannya yang bergerak kaku, kelopak matanya yang juga ikut bergerak.
Setelah matanya terbuka, pemuda itu terdiam cukup lama. Dirinya masih merasa linglung karena sehabis tidur ( koma).
15 menit terdiam, pemuda itu beranjak dan melepas paksa infus di punggung tangannya sehingga mengeluarkan darah.
Dia tidak peduli, langkah kakinya mengarah ke toilet di dalam ruangannya. Pemuda itu berniat ingin mencuci muka tapi-
"Mn? "Pemuda itu menatap bingung cermin, dimana wajah asing terlihat. Pemuda itu mengedipkan matanya berkali-kali, berusaha menjauhkan hal aneh yang telah memenuhi pikirannya.
Sama. Wajah di cermin itu tidak berubah sama sekali.
Tangannya tergerak dan menyentuh wajahnya sendiri, ini nyata!
"Gue ganti wajah kah? " gumamnya. Dan-
"AAAAaaaa ...... Daddy!! "Pemuda itu berteriak saat dirinya sadar jika itu bukan wajahnya. "Ini muka siapa? Gak, gak mungkin gue oplas, gak mungkin!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅 𝐀 𝐙 𝐋 𝐀 𝐍 : 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐞 𝐁𝐨𝐲
Подростковая литература[ERA BROMANCE AND BROTHERSHIP! NOT BL/HOMO!!] Bagaimana jadinya jika pemuda Office Boy ber-transmigrasi kedalam novel dan menempati raga seorang remaja SMA yang berperan sebagai antagonis? ••• 📍Cerita hasil otak yang gabut mikir. 📍No plagiat! 📍...