Prolog

1 0 0
                                    

Sofa yang tidak terlalu empuk dengan di kelilingi ruangan putih, menjadi saksi bisu kegelisahan sagara, sesekali sagara memijat ringan pelipisnya.

" pak sagara " panggil seseorang yang baru saja keluar dari salah satu ruangan disana.

sagara langsung berdiri saat namanya dipanggil oleh seseorang tersebut.

setelah sagara memasuki ruangan tersebut, ia langsung duduk di kursi yang sudah di sediakan disana, kini ia berhadapan dengan seseorang yang rutin setiap satu bulan sekali ia jumpai.

" bu kaluna nya mana pak? tumben sendirian aja, biasanya tiap bulan sama bu kaluna kesininya " ucap seseorang tersebut sambil memancarkan senyumannya

" kaluna lagi gabisa antar saya pak, sibuk melukis dia " sagara terpaksa berbohong pada dokter pribadinya prihal kaluna tidak ikut, pahadal ia tidak mau kaluna khawatir tentang apa hasilnya nanti.

" oalah, keren bu kaluna "

sagara hanya tersenyum tipis mendengar pernyataan dari dokter tersebut tentang pujian lada kekasihnya itu.

" saya 2 minggu belakangan ini sering saya sering sakit kepala tapi cuman sebentar sebentar aja sih, trs sering mual ga jelas gitu dok "

dokter memperhatikan sagara berbicara sambil mencatat gejala apa saja yang sagara sering alami.

dokter mengangguk mengartikan ia mengerti apa yang di rasakan pasiennya tersebut.

" pak sagara ikut saya ke ruang Rontgen yaa " ujar dokter tersebut sambil ia bangun dari kursinya dan pergi menuju luar ruangan

mendengar perintah dokternya, sagara juga langsung bangun dari kursi dan segera mengikutin arahan dari dokternya itu.

sesampainya dokter dan sagara di ruang Rontgen, dokter langsung bergerak menangani dan meng analisis penyakit apa yang sedang sagara rasakan 2 mingu ke belakang itu.

" pak sagara, Rontgen nya sudah selesai, silahkan kembali keruangan saya, nanti hasilnya biar asisten saya antarkan ke ruangan "

saat sagara mendengar perintah tersebut dari dokter, ia segera meng iya kan arahan dokternya dan segera kembali ke ruangan dokter yang tadi di arahkan.

panggilan vidio call masuk...

sagara tersenyum saat ponselnya berdering dan melihat nama yang tertera di layar ponselnya itu. Sagara langsung menekan tombol hijau dengan sangat semangat

terlihat senyuman manis dari layar ponsel sagara, melihat seorang tersebut sirna lah perasaan cemas sagara dan kini di gantikan dengan perasaan yang bahagia dan senang

" sayanggg.. dimanaa ?? kamu ko dari tadi ga chat aku sih " ya, itu kaluna pujaan hati seorang sagara.

sagara tertawa kecil mendengar pernyataan yang di katakan kekasihnya itu.

" sorry ya honey, aku ga sempet kabarin kamu kalo aku sekarang lgi di rumah sakit untuk ambil obat titipan mama " ujar sagara dan lagi lagi ia berbohong

~ situasi pak dokter

saat ia membuka kertas yang asistennya berikan 5 menit lalu, ia diam membeku saat membaca isi surat hasil chekup dari seseorang atas nama sagara.

" gak mungkin.." ucap dokter tersebut seolah olah ia tidak percaya dengan hasil tersebut.

" pak sagara kan rutin cek setiap bulannya, kenapa saya baru tahu ini "






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

30 DAY'S FOR USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang