ZWARTE TULP

Chapter 1

"Zee.. aahhh lebih dalam, yeah seperti ituh~"

Nunew tersenyum dengan mata sayu terpejam saat merasakan penis Zee yang menghujam telak titik kenikmatannya. Ia mengusak helaian hitam rambut Zee yang tengah menghisap kuat puting kecilnya.

Zee menggeram dan mendongak dengan tiba-tiba saat rektum Nunew meremas kuat penisnya, membuat kejantanannnya berdenyut nikmat di dalam lubang ketat milik Nunew.

"Kau benar-benar menggairahkan Nhu." Zee berbisik dan mencumbui seluruh tubuh Nunew yang sudah penuh dengan peluh keringat yang terasa sangat harum pada penciumannya.

Nunew terkekeh, menarik wajah Zee dan memberi ciuman pada bibir tipis prianya. Zee tersenyum, dengan senang hati dia membalas lumatan Nunew. Memiliki Nunew adalah impiannya dan ia sangat bahagia saat benar-benar bisa merasakan kehangatan tubuh Nunew.

"Zee."

"Ya Nhu."

"Zee?"

"Apa sayang.."

"Zeepruk Anderson!"

"Aii satt, apa yang kau lakukan!" Zee berseru terkejut. Matanya mendelik tidak terima pada Net- sahabat sekaligus musuhnya yang sudah menyiramkan air pada tubuhnya. Zee beranjak dari ranjangnya dengan keadaan setengah basah.

"Kau benar-benar menggairahkan Nunew, ooohhh lubangmu sempit, seakan menelan rakus penisku~ Kau menjijikkan Zeepruk!" Net menatap jijik pada Zee setelah mencontohkan dengan nada mengejek bagaimana Zee bergumam dalam tidurnya.

Yang diledek hanya memutar bola matanya malas. Andai di dunia ini tidak ada polisi dan hukuman, Zee akan dengan sangat sangat, sangat, senang, menerima tawaran memutilasi Net Nichols sekarang juga.

"Kau jauh lebih menjijikkan Net!" Zee mendengus dan mengusak rambutnya menggunakan handuk. Sial padahal dalam mimpinya ia hampir orgasme jika saja si hitam Net Nichols tidak mengganggunya.

"Tapi setidaknya aku lebih beruntung dan mempunyai sopan santun untuk tidak mengigau saat mengalami mimpi basah. Kau tahu? Aku masih normal, aku menyukai payudara yang besar dan vagina yang sempit dan mendengar desahanmu membuatku merasa geli."

Net sedikit bergidik saat membayangkan bagaimana Zee mendesah setiap ia mengalami mimpi basah bersama Tulip Hitam pujaannya. Sungguh sial karna mereka berada di satu kamar asrama yang sama sehingga Net tidak bisa menghindar dari desahan-desahan menjijikkan Zee.

Net menggeleng kecil dengan sedikit decakan. Malangnya nasib Zee yang hanya bisa bercinta bersama Nunew di dalam mimpi.

"Apa yang kau pikirkan!" Zee melempar kasar celana bekas pakainya pada wajah Net dan mendapati pelototan kesal dari Net.

"Celanamu berbau busuk Zeepruk!" Net menginjak dan menendang nendang celana jeans milik Zee yang sudah ia lempar di lantai.

Tidak menghiraukan Net, Zee justru lebih fokus pada cermin di depannya. Dia menyemprot minyak wangi pada bagian-bagian tertentu. Membuat bau busuk yang Net katakan hilang dalam sekejap. Zee menyisir rambutnya dengan pomade yang sudah ia oleskan pada helaian kehitamannya membuat pesona muda Zeepruk Anderson yang tampan dan segar menjadi semakin terpancar. Sekarang sudah memasuki jam sembilan malam, itu berarti waktunya ia menemui tulip hitam pujaannya.