Warning 18 + [Destiny S2 + Kyler stories]
Lucian Zyndor Alphonse - Malaikat pencabut nyawa. Pewaris dari keluarga pembunuh bayaran. Satu kali perintahnya membuat seribu nyawa menghilang di bumi. Tidak memihak kelompok manapun. Terkenal netral dan ha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Farfalla di tutup untuk sementara. Meskipun, pelakunya sudah di tangkap dengan bukti dan saksi. Agensi Fashion itu tetap harus di periksa kepolisian. Farfalla adalah brand lokal terkenal. Kecelakaan ini membuat namanya tercoreng. Rumor-rumor mulai berdatangan dan Farfalla menjadi perbincangan hangat dimana-mana. Rucy mengundurkan diri menjadi model Farfalla. Meskipun Mrs. Valentine memintanya untuk memikirkan lagi. Lucian ikut mengundurkan diri ingin fokus pada hotelnya yang tidak terurus. Beberapa designer juga mengundurkan diri.
Nama Farfalla tinggi berkat Rucy. Jika Rucy sudah mengundurkan diri maka tidak ada lagi artinya. Di tambah kecelakaan ini 60% akan mempengaruhi minat seseorang.
"Rucy jika kau ingin mendapatkan pekerjaan model di tempat lain. Katakan pada kami ya. Kami juga akan melamar di sana!" Seorang designer wanita mewakilkan kedua temannya. Meminta sebuah permintaan.
Rucy hanya tersenyum menjawabnya sembari mengangguk. "Ya! Aku pasti akan mengabari kalian."
Mereka adalah seorang designer. Mereka merancang pakaian. Dan Rucy memperlihatkannya pada audience. Inilah yang Rucy suka. Ketika seseorang menyadari nilai diri kita. Maka mereka akan menawarkan sebuah kerja sama yang saling menguntungkan. Bukannya timbul rasa iri dengki dan juga dendam.
Rucy duduk di sebuah Cafe melihat-lihat isi galerinya. Ada banyak sekali kenangannya bersama Tale. Juga ada rekaman mereka berdua bercanda. Rucy tahu jika selama ini Tale yang mengirimkan para Assassin itu. Namun Rucy hanya diam saja karena ingin menikmati pertemanan palsu yang indah ini.
Rucy seumur hidupnya tidak pernah memiliki teman sebaya. Dirinya homeschooling. Pertama kali keluar dari kediaman adalah karena dia ingin bekerja sebagai model. Selama ini tawa yang Tale tunjukkan itu. Semuanya palsu. Tiap detik wanita itu memikirkan kematiannya. Meskipun palsu, Tale tetaplah teman pertamanya.
"Sayang sekali aku harus membunuh mu di hari ulangtahun mu Tale." Sebuah blazer hitam mendarat di punggungnya. Orang yang meletakkannya duduk di hadapannya.
Lucian merasa kesal karena Rucy selalu memakai pakaian yang mengekspos bahunya. "Tidak bisakah kau memakai gaun yang menutupi seluruh lekuk tubuh?!"
Rucy tersenyum menggoda pria dia hadapannya ini. "Manis sekali. Aku suka pria posesif seperti mu. Kau pasti mencintai ku karena tidak mau berbagi dengan pria lain bukan?"
Lucian mendekatkan kepalanya. "Kalau aku berkata 'iya' kau mau apa?"
Rucy menunjukkan jari tangan kirinya. "Kau boleh menikahi ku sekarang."
"Apa untungnya menikahi?"
"Kau akan dapatkan istri yang cantik, sexy, manis, nakal dan ... Sebagai bonusnya, anak-anak yang lucu."
"Bagaimana dengan tiga anak?"
"Terlalu sedikit! Bagaimana dengan lima?"
"Itu terlalu banyak. Kapan kau memiliki waktu untuk ku jika punya anak sebanyak itu."
