Dear Readers yang budiman.
Tinggalkan jejak untuk fantasi pertamaku.
Tons of love from me 😘
Breaking News: Herrace Group mengubah Herrace Hall's menjadi lautan bunga mawar untuk memperingati lima tahun kematian Harold Herrace dan Rose Baroque.
Adalyn mematikan ponsel lalu memasukkannya ke dalam saku. Ia berbelok menjauh dari pintu keluar Bandara hanya untuk menghindari orang-orang berpakaian hitam yang menjemputnya.
Adalyn keluar menggunakan pintu lain, menyeret koper menuju taksi lalu melesat meninggalkan Bandara tanpa ada seorang pun yang menyadari jika dirinya adalah Nona Muda Herrace.
Berputar-putar di jalanan Ibu Kota yang padat adalah tujuan utama Adalyn, meski supir taksi menahan dongkol, tapi Adalyn menawarkan sejumlah uang yang membuat sang supir tak berkutik.
Setengah hari hanya untuk berkeliling dijalanan yang sama, akhirnya ia meminta diturunkan disebuah danau yang cukup jauh dari hiruk pikuk Ibu Kota.
"Anda ingin dijemput lagi, Nona?" tanya sang supir yang menanti bayaran besar lainnya. "Anda bisa menghubungi saya."
Adalyn menggeleng tanpa ekspresi. "Terima kasih."
Adalyn berbalik, berjalan menuju pagar pembatas dan meninggalkan kopernya di kursi taman tak jauh dari posisinya berada.
Memandangi langit senja yang terpantul dari air membuat hatinya sedikit damai. Segala kekusutan serta perasaan yang berkecamuk seakan teralihkan dengan kedamaian yang tak seberapa.
"Sudah waktunya pergi, Nona Muda." Sebuah suara mengejutkan Adalyn yang langsung berbalik. "Ketua sudah menunggu Anda."
Wajah datar Adalyn kini menujukan ekspresi kesal dan terkejut. "Sejak kapan kau ada di sini?"
"Seharian," sahut orang dengan setelan hitam dan jam tangan keluaran terbaru.
"Seharian? Kau tahu kalau aku akan datang kemari bahkan saat aku baru keluar dari Bandara?" Adalyn benar-benar terkejut.
"Ini bukan pertama kalinya Anda melarikan diri kemari."
Adalyn berdecih seraya berbalik memunggungi orang itu. "Bertahun-tahun tak bertemu kau tetap menyeramkan."
Orang itu melangkah mendekat, berdiri di samping Adalyn dengan memandang ke titik yang sama.
"Sepuluh menit lagi."
Adalyn mendelik kemudian memukul bahu orang itu dengan tas limited edition miliknya. "Belikan aku kentang goreng!" Ia berjalan meninggalkan danau.
Orang itu tersenyum tipis lalu mengikuti Adalyn sambil menyeret koper yang ditinggalkan. "Dengan senang hati, Nona-ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For The Beasts
RomanceBanyak yang mengatakan jika Herrace Group dikutuk. Akan ada kematian disetiap generasi. Kematian generasi keempat menimpa orang tua Adalyn Rose dalam sebuah pembantaian. Hal itu menimbulkan trauma yang menjadi mimpi buruk bagi Adalyn serta munculny...