asahi merasa dunianya seakan berhenti berputar selama beberapa saat, tepat ketika ia mengangkat panggilan itu.
waktu hampir menunjukkan tengah malam. asahi hampir saja menjemput alam mimpinya ketika ponsel yang ia letakkan di atas nakas tak berhenti bergetar dan mengusik ketenangannya.
asahi sontak bangkit dari ranjang ketika ia mendengar kabar buruk bahwa sang adik mengalami kecelakaan hingga mengalami pendarahan hebat.
saat ini, asahi sedang mondar mandir di ruang tamu, sebab taksi online yang ia pesan sedari tadi tak kunjung ia dapatkan.
"kenapa tidak ada yang mau mengambil, sih," keluh asahi, menatap layar ponselnya dengan raut frustasi. ia sudah ingin menangis keras, tetapi ia sadar bahwa hal tersebut takkan menyelesaikan masalah.
otaknya sibuk memikirkan alternatif lain, tetapi nihil.
bus sudah pasti tak beroperasi pada jam segini.
jalan kaki pun tak mungkin karena rumah sakit tempat adiknya berada sekarang cukup jauh.
dua puluh menit asahi berkutat dengan masalah yang sama. ia bahkan tak menyadari keberadaan jaehyuk yang saat ini berjalan menuju pantry untuk mengambil segelas air putih.
"apa terjadi sesuatu?" tanya jaehyuk usai melihat gerak-gerik asahi yang terlihat begitu kacau.
"a-adikku ... d-dia kecelakaan. katanya cukup parah sampai kehilangan banyak darah," jawab si hamada dengan suara bergetar.
"duh, kenapa di-cancel, sih," keluh asahi ketika driver yang susah payah ia dapatkan malah membatalkan pesanannya.
detik berikutnya, hati asahi dibuat mencelos tatkala mendapati jaehyuk yang berlalu pergi ke kamarnya tanpa merespon ucapannya.
ah, benar juga.
mereka bertengkar cukup hebat tadi siang, jadi mana mungkin jaehyuk mau repot-repot peduli akan kekalutan yang tengah menimpa dirinya saat ini?
tadinya, asahi hampir berpikir buruk seperti itu.
namun, melihat jaehyuk yang keluar lagi dengan membawa dua jaket dan kunci mobilnya, serta merta membuat darah asahi berdesir lebih cepat.
"ayo, kuantarkan."
-☆-
perjalanan malam jaehyuk dan asahi dilalui dengan keheningan, kecuali saat beberapa kali jaehyuk meminta asahi menunjukkan arah menuju rumah sakit.
sesampainya di gedung rumah sakit yang letaknya agak di pelosok itu, asahi segera menghampiri resepsionis dan berlari menuju ruang operasi dengan napas menderu.
setelah mondar mandir selama beberapa saat, asahi memutuskan untuk duduk di bangku tunggu koridor rumah sakit sambil tak berhenti meremas tangannya gelisah dan merapalkan doa di dalam hati.
sungguh, ia sama sekali tak mengharapkan peristiwa semacam ini.
padahal baru saja tadi siang ia berbincang melalui telepon dan bercanda dengan adik kesayangannya itu. namun kini, semesta seakan membalikkan keadaan hanya dalam sekejap.
jaehyuk yang turut duduk di sebelah asahi, menatap wajah pucat pemuda mungil itu dengan pandangan khawatir.
"menangislah jika ingin menangis." jaehyuk berucap dengan lembut.
hal tersebut membuat pertahanan asahi yang sedari tadi ia bangun sekuat tenaga, akhirnya hancur juga.
bahunya mulai bergetar, ia terisak pelan. jaehyuk kemudian mengambil inisiatif untuk merangkul bahu sempit itu, membiarkan asahi menangis dalam dekapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/369739157-288-k702306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
spark in you; jaesahi [✓]
Fanfictiondemi melindungi sang adik, asahi rela membuang harga dirinya dengan menyamar menjadi wanita penghibur di salah satu kelab malam. ㅡ bxb, lowercase, baku ㅡ dom!jae sub!sahi ㅡ ft. hoonsuk ⚠ might contain harsh words, cross-dressing, mental & physical a...