7

2.2K 397 30
                                    

Happy reading

***

Kondisi sang jenderal pun telah pulih seutuhnya setelah serangkaian pengobatan yg di berikan oleh sang tabib. Dan kesembuhannya ini hanya diketahui oleh jenderal Wang itu sendiri, Wenning dan juga tabib yg menangani, selain mereka, maka tidak ada lagi yg mengetahui jika jenderal agung itu kini telah sembuh dan siap untuk melancarkan serangan balasan.

Wenning telah memberitahunya sebelumnya, jika sisa pasukan mereka kini juga telah bersiap dan hanya tinggal menunggu perintah dari sang jenderal untuk melakukan penyerangan.

"Jenderal, minggu kedua bulan ini kerajaan Xi akan merayakan ulang tahun kaisar. Istana pasti akan sibuk untuk mempersiapkan acara tersebut. Dan itu akan membuat mereka sedikit mengendurkan keamanannya pada beberapa hari ini." Wenning mulai memberinya informasi agar sang jenderal dapat mengatur strategi.

Wang Yibo tampak berpikir, dan sebelum ia sempat mengatur strategi, pangeran Xi tiba-tiba datang dan masuk.

Wenning segera memberi hormat dan pamit undur diri dengan membawa mangkuk yg telah lama kosong.

Jenderal tersebut kembali memfokus diri untuk membaca buku. Meski ia sudah pernah menunjukkan bahwa ia sudah dapat berdiri sendiri dengan kakinya di hadapan pangeran Xi, tapi pemuda itu belum mengetahui jika meridiannya kini sudah benar-benar sembuh dan hanya tinggal masalah waktu untuk bisa meninggalkan kediaman pangeran ini.

Wang Yibo sudah memikirkan untuk  merencanakan pernyergapan tepat di malam perayaan ulang tahun kaisar.

Xiao Zhan yg kini berbaring malas di atas ranjang louhannya menatap pria itu secara diam-diam. Pemuda itu lantas menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan berat. Tidak ada yg memberitahunya perihal kesembuhan pria itu, tapi sebagai seorang pembaca yg mengetahui alur cerita dari novel 'Jenderal Agung dari Utara' ia tahu betul tentang kondisi sebenarnya jenderal itu, dan ia juga mengetahui apa yg sedang ada di pikirkan pria itu saat ini.

Pastinya ia sedang menyusun strategi untuk menakhlukkan kerajaan Xi, dan perayaan ulang tahun ayah kaisar adalah momen yg tepat untuk melakukan hal tersebut.

"Istri," tiba-tiba pangeran Xi bergumam memanggilnya. Meski awalnya ia sangat membenci dan jijik dengan panggilan tersebut, namun ketika yg melakukannya adalah pemuda itu, jenderal Wang seakan dapat mentoleransinya.

Tidak ada tanggapan dari orang yg di panggilnya, dan Xiao Zhan sudah terbiasa dengan itu.

"Minggu kedua bulan ini adalah perayaan ulang tahun ayahanda kaisar. Apa kau mau datang ke istana bersamaku?" Ia tahu jawabannya seperti apa yg akan di terimanya, tapi Xiao Zhan masih ingin mendengarkan jawaban darinya.

"Kau sudah tahu jawabannya." Jawabnya dingin.

"Nasib pangeran ini sungguh tidak beruntung karena memiliki istri yg tidak berbakti." Ujarnya dengan mimik wajah sedih yg terkesan di buat-buat.

Wang Yibo mengabaikannya. Beberapa bulan bersama membuatnya tahu jika pemuda itu sering sekali melontarkan omong kosong.

"Istri, kalo aku mengatakan sesuatu, apakah kau akan mempercayainya?" Kini pangeran Xi memasang tampang serius.

Namun begitu, itu tetap tidak membuat sang jenderal tergerak untuk meladeni pertanyaannya.

"Istri, perayaan ulang tahun ayahanda kaisar akan di adakan secara meriah. Akan ada banyak pejabat dan tokoh penting yg datang. Itu seharusnya waktu yg tepat untuk melakukan pernyerangan secara mendadak. Tapi, aku sarankan kau untuk menundanya." Perkataannya tentu membuat sang jenderal tertegun karena terkejut. Pria itu tidak menyangka jika pangeran yg terlihat selalu bermalas-malasan sambil menunggu ajalnya bisa memikirkan hal seperti itu.

Pangeran Dan Istri Jenderalnya.(end In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang