00

0 0 0
                                    


"BACA INI HURUFNYA APA?!"

"GA NGERTI NGERTI JUGA LO GUA BILANGIN" nada yang membentak tangan yang mencubit kecil paha gadis berusia 5 tahun itu, gadis itu hanya menangis pilu mengikuti ucapan sang ibu yang membaca tulisannya, lelah 3 jam sudah ia belajar.

__________

"Rangkingnya gak boleh turun."

"Halah mamah lo paling juga masuk neraka jahanam" ucap seorang gadis kecil di kamar mandi yang sama dengan dirinya, perlakuan seperti itu sudah biasa ia dapat ketika nilainya lebih tinggi dari gadis itu, bullyan berbentuk verbal dan non verbal sering ia dapat, bahkan di musuhi oleh satu sekolah, mengadu kepada guru? percuma rasanya.

"Najis jangan berteman sama dia, liat tu, uda item, hidungnya besar, gendut lagi." menghela nafas dan menangis dalam hati, hanya itu yang bisa ia lakukan.
___________

"Kita selalu ada buat lo Na."

Masa-masa SMP yang tidak pernah terpikirkan oleh Alana akan seindah ini, boleh kah Alana egois untuk tetap bersama mereka?

__________

"BACA BUKU LO, GUE BELI BUKU MAHAL-MAHAL, TAPI LO CUMA BISA MAIN HANDPHONE."

"Najis nilainya turun terus segala minta beli buku." ucap sang kakak.

"Lo harus sekolah besok, gue gak perduli lo sakit, gue gak mau duduk sendiri."

Lelah, Alana sungguh lelah.

______________

Hallo Reader's🤍

Cerita baru, aku tulis ini sambil nangis, hehe, aku tahu banyak orang yang pasti ngalamin hal yang sama kaya karakter Alana ini.

See you guys, sampai bertemu di part selanjutnya, love you!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diriku yang LemahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang