Tʜᴇ Bᴏʏғʀɪᴇɴᴅ — DᴀɪSʜᴜɴ
Oɴᴇ—Tᴡᴏ—Sʜᴏᴏᴛ.
÷÷÷÷
Shun, pada akhirnya meyakinkan dirinya jika Dai adalah pria yang paling tulus di antara yang lainnya. Pria itu benar-benar gigih mengejar dirinya, bahkan setelah ribuan tolakan dan sikap Shun yang menyebalkan sosok Dai terus mengejar dirinya tanpa henti. Bukan hanya itu, Dai benar-benar membuktikan jika dirinya layak untuk dicintai, dan di kejar oleh seseorang. Dan karena semua tindakan yang Dai lakukan, Shun perlahan-lahan mulai luluh, dan jatuh cinta pada sosok Dai, bahkan sepertinya ia benar-benar terjatuh begitu dan hingga rasanya begitu sulit untuk melepaskannya.
"Ugh.. Aaahh.. Aahhh.." desah pria cantik, nan manja yang membuat seorang Dai jatuh hati, dan tergila-gila. "Ouch.. Dai-kun.."
"Shit, kau sempit Shun.. Aaahhh.. Ini nikmat."
Dua tubuh yang saling menyatu, kini sedang menikmati betapa nikmatnya kegiatan di atas ranjang yang begitu panas, juga memancing gairah kedua insan adam yang saling jatuh cinta satu sama lain. Kegiatan itu sudah berjalan cukup lama, dan tak satupun dari keduanya berniat untuk berhenti karena rasanya benar-benar nikmat hingga sulit untuk menghentikannya.
Tubuh Shun Nakanishi terus tersentak-sentak karena dorongan kuat berulang kali dari sosok Dominant yang tengah menggempur lubang hangatnya, dan desahan yang begitu seksi bak alunan musik yang merdu terus keluar dari mulut indah menggoda Shun, dan membuat Dai semakin bersemangat melanjutkan kegiatan panasnya dengan Shun karena sudah begitu lama menahan diri selama di Green Room.
Dai, maupun Shun sudah klimaks beberapa kali, namun tak terlihat sama sekali rasa lelah di wajah keduanya, bahkan Dai yang terus bergerak di kedua belah paha Shun terlihat begitu segar bugar tanpa lelah sama sekali. Sementara pria cantik di bawahnya yang terus ia gempur tampak kewalahan, meski masih begitu menikmati setiap hujaman kejantanan Dai yang terus mengenai titik ter nikmatnya, Shun benar-benar sudah lelah dan ingin berhenti.
"Aahhh, Dai-kun.. Ugh.. Aaahhh.. Dai, be-berhenti ku mohon.. Aaaahh.."
"Kenapa, Shun?"
"Ughh.. Ak-aku lelah, Dai.. Aku ingin berhenti, ouch.."
"Sebentar lagi.. Tunggu sebentar lagi."
Flop, flop, flop..
"Aaaahhh.. Aaahhh.."
Dai belum mau berhenti, namun Shun sudah benar-benar kelihatan lelah dan tak sanggup jika terus berlanjut lagi. Ia yang tidak mau membuat Shun ngambek, atau marah kepadanya akhirnya mau tak mau harus menghentikan kegiatan panas mereka setelah klimaks untuk yang terakhir kalinya.
"Aaaahhh.. Aaahhh.. Dai-kun!!" teriak Shun, karena tiba-tiba pria Dominant itu bergerak sangat cepat.
Yup, Dai yang ingin segera klimaks lagi harus menggerakkan pinggulnya dua kali lebih cepat agar ia bisa menuntaskan semua cairan per-cum yang hendak keluar lagi. Gerakannya semakin cepat, sangat cepat hingga tubuh Shun tersentak-sentak tanpa henti dan desahan hingga teriakannya menggema di seluruh kamar Shun, juga untungnya di Apartemen Shun tidak ada siapapun kecuali mereka berdua.
"Aaaaaaahhhhh.." desah Shun, di ikuti oleh Dai karena kedua insan adam itu akhirnya klimaks untuk yang entah ke berapa kali, dan kegiatan panas mereka pun selesai.
÷
Tubuh Shun sudah bersih dari cairan per-cum, begitu pun dengan Dai karena keduanya membersihkan diri langsung setelah selesai melakukan hubungan intim. Dai membantu Shun untuk membersihkan tubuhnya, karena ia tau pria cantik itu sedikit kesulitan akibat dirinya yang terus menggempur lubang mungilnya tanpa henti meski pria cantik itu memohon untuk menghentikan kegiatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝘁𝘂𝗰𝗸 𝗪𝗶𝘁𝗵 𝗬𝗼𝘂 [𝗘𝗻𝗱]
Fanfiction𝗦𝘁𝘂𝗰𝗸 𝗪𝗶𝘁𝗵 𝗬𝗼𝘂 Shun, yang akhirnya menempatkan hatinya untuk Dai yang terus bersungguh-sungguh mengejar dirinya, dan membuatnya yakin jika pria itu benar-benar tulus padanya. Namun, siapa sangka hal yang tidak pernah Shun pikirkan.. ben...