awal mengagumi

1 0 0
                                    

tio masuk kedalam setiap ruangan kelas hari ini sekolah negri satu angkasa akan melaksanakan pertandingan futsal

Tio sebagai ketua supporter akan mendata nama nama siswa atau siswi yang akan ikut
"yang mau ikut dukung sekolah kita boleh langsung hubungi ketua kelas kalian ya "

Tio meninggalkan ruangan tersebut leya yang tertarik mengajak teman nya untuk menonton pertandingan tersebut tapi zea yang malah dia lebih memilih untuk tidur di banding harus menonton acara seperti itu

"ze ayo nonton gw pengen nonton"zea berdecak malas " lu aja sendiri sama gua malas " leya memaksa zea untuk ikut nonton bersama nya dan pada akhirnya zea ikut bersama leya

sampai nya di gor mereka duduk di paling bawah ya ini semua ajakan dari leya karna leya ingin menonton pertandingan dengan jelas

zea memerhatikan cowo yang menarik perhatian nya cowo itu manis dan sangat tampan di tambah keringat yang membasahi wajah nya duh berasa liat pangeran dah

"le lu kenal dia ngga" tanya zea menunjuk ke arah cowo itu" leya melihat ke arah yang di tunjuk zea "oh dia itu ka davino Kaka kelas kita anak kelas 12"

zea mengangguk menandakan menjawab "ganteng juga ya " pertandingan selesai
zea keluar dari gor tapi dia tidak melihat keberadaan teman nya

zea tidak memerhatikan jalan hingga dia menabrak seseorang zea mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang dia tabrak itu ternyata davino "eh sorry ka "

davino menatap zea "eh iya ngga papa sorry juga tadi gua ngga fokus "lalu davino meninggalkan zea dan menghampiri teman teman nya

Entah dimana Leya sekarang, Zea tidak peduli, dia pergi ke parkiran agar Leya mudah mencari nya, leya menghampiri zea di parkiran

"dari mana si Lo anjing bener dah" leya hanya cengengesan "tadi gua habis nyamperin ka tio ngasih dia minuman kasian tau ze dia cape teriak dari tadi" zea berdecak malas "ada hubungan apa lu sama ka tio"

leya tetap dengan wajah cengengesan nya itu " proses jadi pacar ze" leya tertawa terbahak bahak zea pun bingung kenapa teman nya bisa jadi gila mendadak seperti ini

zea menyalahkan motor nya untuk pulang "yaudah ayo cepetan pulang" leya mengangguk lalu naik ke atas motor tapi di perjalanan zea selalu memikirkan capo ganteng tadi (ehh bukan ganteng sih tapi manis)

zea mengajak bicara leya " le ko gua penasaran ya sama capo tadi siapa nama nya kata lu tadi " leya menjawab nya dengan sedikit keras karna takut tidak terdengar karna angin " KA davino maksud lo"zea menggangguk angguk " ganteng juga tu cowo ya le"

leya menggeleng" ganteng juga ka tio ze" karna asik mengobrol mereka tidak sadar kalo sudah sampai di rumah "turun ke udah sampe rumah lu nih gue duluan ya" leya mengangguk dengan tersenyum manis" trimakasi ya ze"

- masih awal makanya zea keliatan kaya orang bener

Abdurrahman Al David Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang