Felisha menghela nafas berat saat merasakan karet yang ia gunakan untuk menguncir rambutnya lepas begitu saja. Dengan cepat Felisha memegang erat rambutnya agar tidak berantakan dan mencari karet yang bisa mengikat rambutnya lagi.
"Bisa gak sih nih karet kerja samanya," gerutunya kesal dengan karet yang barusan ia ikatkan ke rambutnya,juga berakhir sama.
Felisha berusaha mencari lagi karet di saku baju seragamnya, tetapi tidak menemukan.dengan kesal dan terpaksa Felisha langsung melanjutkan langkahnya menuju kelas dan terus memegangi rambutnya yang belum terikat.
Tanpa ia sadari seorang pria, memperhatikan dirinya dari kejauhan.pria itu tersenyum simpul sambil memegang karet dan melangkah mendekati Naira sebelum melangkah jauh.
"Tunggu," ucap seseorang dari belakang dengan suara yang berat.felisha yang mendengar, mendadak menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.
"Nih karet," ucap pria yang tadi menyuruh felisha berhenti.
"Buat?" Tanya felisha yang bingung dengan pria yang sedang berhadapan dengannya sekarang.
"Bukannya loh butuh,buat ikatin rambut loh," jawab pria itu menjelaskan maksud dirinya memberikan karet.
"Oh iya, thanks ya," ucap Felisha cepat dengan senyuman manis yang tercetak indah di pipinya.
Dengan senang hati Felisha mengambil karet dari tangan pria itu dan mengikat kuat rambutnya.setelah mengikatnya naira langsung menatap name tag yang tertera di seragam pria itu.bagas aryudha.
"Terima kasih sekali lagi," ucap Felisha yang bingung dengan pria yang masih tetap berdiri mematung menatapnya dengan tatapan tak bisa di artikan.
"Harus di kembalikan ya karetnya?" Tanya Felisha dengan sesopan mungkin.
"Loh anak baru ya?" Tanya balik pria yang bernama bagas itu,dan tidak menghiraukan pertanyaan Felisha.
Tak menjawab.felisha hanya mengangguk mengiyakan dengan senyum sok imutnya. Felisha adalah anak pindahan 2 minggu dari sekolah Yogyakarta.
"Nama gue Bagas,gue kelas 12 IPA 2," ucap bagas dengan senyum manis penuh arti.
"Udah tahu dari name tag," jawab Felisha dengan senyum simpul."nama aku Felisha, dari kelas 11 IPA 1" timpal dengan senyuman tipis.
"Kalau gitu gue permisi dulu, sampai jumpa nanti," ucap bagas dengan senyuman yang tidak bisa di artikan.
Bagas melangkah pergi meninggalkan Felisha yang masih berdiri dan menatap kepergiannya.melihat bayangan bagas sudah tidak kelihatan, dengan cepat Felisha melanjutkan langkahnya menuju kelas.
***
Buk mira memasuki kelas 11 IPA 1 dengan senyuman tipis.semua murid yang tadinya ribut langsung diam.
"Good Morning," sapa buk mira dengan ramah.ia meletakkan barang yang ia tenteng di mejanya dan duduk menghadap semua murid.
"Morning Miss," serentak semua murid dengan suara lantang.
"How are you today?" Sapanya lagi dengan suara ramah yang khas.
"Okey Miss," serentak semuanya.
"English lessons now?" Tanya buk mira meyakinkan.
"Yes Miss,"
"Open the book now, do the questions!" Pintah buk mira dengan tegas.
"Halaman berapa buk?" Tanya seseorang pria yang duduknya di depan Felisha.
"This is an English lesson, so you have to use English, mom doesn't like anyone asking questions, speak in Indonesian!"
" Perintah buk mira dengan wajah sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA Felisha
Teen Fiction"Dasar cewek negatif" Kata andalan algino yang semakin sering di ucapkannya untuk Felisha.membuat Felisha yang mendengarnya sedikit kesal. "Apaan sih kak," kesal Felisha yang tak terima dengan dirinya yang di bilang seperti itu. Baca lengkap di bab...