Gramedia

0 0 0
                                    

             Selamat membaca

***
Bel berbunyi nyaring membuat felisha melangkah keluar kelas. Tiba-tiba susan dan aira menyenggolnya dari belakang.

"Mau kemana fel?" Tanya aira yang juga berjalan di samping kiri naira.

"Mau pulang," jawabnya santai.

"Kok pulang sih,masa loh lupa sama tantangan yang gue kasih," ucap susan dari samping kanan felisha.

Dengan cepat Felisha memukul jidatnya pelan.entah kenapa iya melupakan janji yang ia buat sendiri.apa lagi tadi pagi ia sudah bertemu dengan algino yang juga mengingatkan janji itu dan ia lupakan.

"Udah ingat," ucap susan lagi yang paham dengan ekspresi wajah sahabatnya itu.

"Kalau gitu kami duluan ya fel, semangat," ucap aira ke Felisha yang tampak ciut mentalnya.

Setelahnya kedua sahabatnya itu melangkah pergi meninggalkan felisha yang juga melangkah pergi ketempat yang tak searah dengan sahabatnya itu,karna mereka membawa mobil.

Tepat di depan pintu gerbang felisha di buat bingung,karna tak mendapati algino di depan pintunya pagar sekolahnya. seharusnya dia menunggu dirinya di pagar.

"Baguslah,mungkin kak algino lupa," ucapnya lega.

Buru-buru ia berjalan menjauhi sekolahnya,karna ia harus pergi ke tokoh buku untuk membeli novel kesukaannya yang selama ini ia tunggu-tunggu serta membeli buku materi IPA kelas 11 untuk ujiannya sekalian.

Tiba-tiba langkahnya berhenti mendadak,ketika sebuah tangan yang menyuruhnya berhenti. siapa lagi kalau bukan algino.

"Buru-buru amat,kayak di kejar setan," ucapnya yang sedang berdiri dan bersandar di sebuah tembok rumah yang tak jauh dari SMA.

Felisha yang melihat pelaku yang menghentikan langkahnya, langsung membulatkan matanya kaget tak percaya.algino tersenyum simpul melihat ekspresi felisha yang seakan-akan menginjak taik.

"Ntar mata loh keluar lagi," ucapnya dengan tertawa kecil. Membuat felisha tersadar dan langsung berekspresi biasa saja, walaupun masih sedikit kaget.

"Kakak ngapain di sini?" Tanya felisha ke algino yang menatapnya.

"Berak," jawabnya santai yang membuat felisha melebarkan matanya." Ya nungguin loh lah, masa loh gak lihat," ucapnya sedikit kesal dengan pertanyaan konyol felisha."percuma tadi mata loh gini," timpalnya sambil memperagakan ekspresi felisha yang tadi matanya melebar.

"Ih apaan sih kak," ucap felisha kesal dan malu.

Algino tertawa pelan dan langsung mendekati felisha yang tak begitu jauh dari tempatnya berdiri tadi.felisha yang bingung langsung mundur takut, membuat algino memegang cepat lengannya dan menahan naira untuk tidak menghindar.

"Ka

"Ini apa?" Tanya algino yang mengambil sebuah kapas yang mengepal di rambut felisha yang terikat tak rapi.

Membuat felisha melihat dan mengambil kapas itu dari tangan algino.

"Loh pasti mikir yang aneh-aneh ya,karna gue ngedeketin loh gini?" Tanya algino dengan santai.

"Enggak," jawab felisha dengan cepat.

"Trus kenapa loh mundur tadi?" Tanya algino lagi.

"Karna aku mau beli bakso," jawabnya ngasal,dan ia memukul  jidatnya pelan.

"Gak nyambung," ucapnya pelan."Dasar cewek negatif," timpalnya membuat felisha kesal.algino pun  berlalu pergi meninggalakan felisha yang masih diam berdiri menatap kepergiannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA FelishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang