𓂃 ࣪˖ ִֶָ𐀔 MAHEVA | Terkunci

241 162 67
                                    

- Author, Nona Cleira
────୨ৎ────────୨ৎ────

- Author, Nona Cleira ────୨ৎ────────୨ৎ────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

********

Ruangan Jurnalistik terletak di bagian sisi belakang sekolah berada di depan gudang lama sekolah.

Alessa terbirit-birit lari ke arah ruangan jurnalistik. "Maaf semuanya terlambat. Tadi ada urusan dengan Bu Nisa karena kita bakal menerbitkan buku majalah untuk sekolah." celetuk Alessa meringis sebab kakinya sempat terjatuh segera memberikan beberapa lembar kertas kepada Vina.

"Kita mulai pembagian tugas dan setiap divisi akan diberi pemimpin untuk mengontrol pekerjaan divisi masing-masing." ungkap Alessa dengan nada tegas.

"Nanti kalau sudah kita bentuk, kita bisa pulang lebih awal. Karena sepertinya belum terlalu banyak tugas yang akan dilakukan." tutur gadis menjabat sebagai Ketua Ekstrakulikuler Jurnalistik sementara waktu.

Sekarang tinggal dirinya berada di ruang itu. Karena dia harus memastikan jika catatan pembentukan dan rancangan tadi sudah benar atau belum. Saat berniat beranjak dari tempat duduknya melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.

Namun, saat ia hendak menarik gagang pintu tidak terbuka. Tamat sudah riwayat Alessa dirinya kali ini hanya sendiri, sekarang siapa yang akan membantunya keluar dari ruangan tanpa celah ini?

Apakah dia perlu memaksa mendobrak pintu atau membuka paksa jendela? Jika sampai malam dia takut, apalagi mendengar rumor bahwa gudang banyak makhluk gaib berada disana.

Mengingat perkataan tadi menyuruh temannya pulang terlebih dahulu justru dia kena imbas karena pintu terkunci dari luar. "Vin, tolong tutup pintunya dulu. Nanti biar aku tutup ruangan jurnalistik. Kamu pulang duluan aja gapapa." ucap Alessa sebelum akhirnya dia benar-benar sendiri didalam ruangan itu.

"Tolong! Ada orang diluar?" teriak Alessa.

Hari semakin gelap, lalu bagaimana cara dia bisa keluar? sama sekali tak ada sahutan suara dari luar.

Ponselnya juga tidak beberapa persen dari pengisian baterai. Dia perlu menghubungi Maheva? Ahh tidak-tidak pasti dia sibuk. Tetapi siapa lagi yang akan menolongnya jika bukan sahabatnya?

Dering ponsel Maheva berbunyi beberapa kali, dia masih sibuk berbicara dengan Jean yang merupakan Ketua Rhedos Warrior. Ini karena kepentingan acara diadakannya pemindahan jabatan tiap angkatan.

Alessa mulai mendesah pasrah, "Engga diangkat juga. Dia sibuk?" gumamnya meletakkan ponselnya pada meja dengan tumpukan beberapa lembar kertas berada disana.

MAHEVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang