Gabriel menatap kinan yang kini tengah menatapnya dan tangan kinan yang menahan tubuh salah satu polisi yang hendak memborgol gabriel.
'Saya tarik semua laporan saya, tapi saya mohon tolong bebaskan anak saya' ucap kinan pada gabriel
Gabriel diam. meski ia bisa saja menuntut balik vano, tapi semua keputusan ada pada callie dan jinan saat ini.
'Semudah itu anda meminta anak anda terbebas dari masalah ini?' ucap jinan dengan senyuman tipisnya
Kinan diam, ia mengeluarkan handphone nya dari dalam sakunya 'Saya akan menghubungi anak saya untuk meminta maaf pada kalian'
Kinan menekan tombol untuk menghubungi istri dan anaknya yang kebetulan juga ada di rumah sakit yang sama dengan callie.
Rasha menarik tubuh gabriel untuk mundur kembali. Bahu gabriel ditepuk tepuk pelan oleh rasha untuk mencoba menenangkannya, meski rasha sendiri tengah dibalut rasa emosi juga.
Gabriel kini berdiri disamping ranjang callie lagi dan callie langsung memeluk gabriel dari samping dengan erat.
'Kamu tenang aja ya, semuanya baik baik aja ' gabriel mengusap lembut kepala callie yang masih memeluknya erat
Beberapa menit berlalu, tak lama pintu kamar callie terbuka dan terlihat vano yang berada dikursi roda yang didorong oleh sang ibu.
Ibu dari vano memasang wajah marahnya menatap satu persatu dan kini tatapannya terkunci menatap kearah callie
'Wanita jalang itu yang buat revano hancur pih!' ucap sonya ibu dari vano sambil menunjuk kearah callie
'Jaga ucapan anda!' ucap gabriel yang tidak terima dengan ucapan sonya
'Loh memang benar!. Dia wanita yang mengaku hamil dengan Vano saat itu-'
'CUKUP!' bentak kinan pada sang istri
Sonya yang dibentakpun menatap tak percaya kearah sang suami.
'Kenapa kamu bentak aku?'Kinan melihat kearah sonya dengan tatapan kesalnya, ia kini menatap kearah vano dengan tatapan sangat marah
Plakk
Pukulan mendarat diwajah vano secara tiba tiba. Pelakunya adalah kinan, secara tiba tiba ia menampar wajah sang putra cukup kencang
'PAPII!' Ucap Sonya sambil memeluk vano
'Cukup kamu buat malu papi Revano!!. Sebejat itu ternyata kamu!' ucap kinan dengan amarahnya
Teman teman gabriel yang melihat itu langsung memegang pipi masing masing saat melihat vano ditampar sangat kuat
'Uhh mantep banget itu' ucap gisal sambil memegangi pipinya
'Puas banget gua liat vano dibuat malu didepan kita kita' ucap arman
'Diem ego lagi seru nih' ucap lyn
'Pih apa apan sih?!. Kenapa papi mukul aku?!' ucap vano yang tak terima
'Kamu masih nanya kaya gitu setelah apa yang udh kamu lakuin van?!!!' ucap kinan
'Aku gatau apa maksud papi!' ucap vano sambil meninggikan nada bicaranya
'Papi ga pernah ngajarin kmu buat ngerendahin wanita van! Dan papi juga gapernah ngajarin kmu berlaku seenaknya!!'
Vano mulai paham, apa sang ayah sudah tau semua cerita aslinya?.
Vano mengalihkan pandangannya menatap kearah gabriel dan callie yang masih menatapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Closer [Cella] (SEDANG PRE ORDER)
FanficCerita ini hanya fiksi belaka. Bijak bijak dalam membaca,jangan menyangkut pautkan dengan kehidupan pemeran real. Cerita ini murni ide saya sendiri,jika ada kesamaan itu diluar dugaan saya. Bxg