KRONOLOGI

10 4 0
                                    


GIYO’S POV

Perkenalkan, nama ku Giyo, mahasiswa angkatan 2020 di Universitas Limo Pangirim atau ULIPAN, kampus yang jaraknya 1,2 km sebelum dari UBI atau Universitas Bintang Istiqomah. Kebetulan sekali, di tanggal yang ku sebut diatas, tujuannya adalah ke bukit Alteng bersama ketiga temen ku, Chandra, Syafira atau bisa dipanggil Fira, dan Syaqila alias Qila (adik dari Syafira) dan sedikit info, mereka berdua adalah kembaran, salah satu dari mereka sudah pacaran, yaitu Syafira, dengan Chandra sejak SMA kelas 2, lalu siapa yang suka duluan? Chandra, ya, dia menyukai si kembar tapi yang dia sukai adalah sang kakak, untung aja mereka bisa dibedain, kalo enggak? bakal muncul drama cinta segitiga karena bisa-bisanya Chandra salah orang, hehe

Ok, skip ke tanggal 27 Januari, tanggal dimana kita berempat berencana untuk kemah di gunung Alteng yang jaraknya sekitar 4 atau 6 km. Karena diantara kita nggak punya mobil, satu-satunya jalan untuk kesana adalah naik bis di terminal Saluas. Kira-kira jam setengah 8 lewat kita udah di terminal Saluas karena jadwal bis berikutnya akan berangkat jam 8 lewat 35 menit, masih tersisa 17 menit lagi, singkat cerita, aku yang pesen tiket buat ke bukit Alteng, untung masih ada tiket yang menuju ke bukit Alteng,lalu aku pesen 4 dan harga satu tiketnya adalah Rp. 8.000,00. Abis itu, kami langsung masuk ke bis 3 karena diterminal ini hanya ada 3 bis yang menuju bukit Alteng yang dimana harus yang berprofesional pengendaranya, itu aku denger dari bapak ku yang pernah ke bukit Alteng sebanyak 2 kali.

By the way, selama kami sudah masuk di bis 12 menit yang lalu ditambah perjalanan kami yang sudah lewat 1 jam lebih, kami sangat-sangat sibuk dengan kesibukan kami masing-masing. Chandra dan Syafira? seperti biasa lah, bucin tingkat dewa wkwkwk. Sekarang tinggal aku dan Syaqila (Qila) yang dimana kita nggak angkat bicara sama sekali, Qila sibuk dengan musiknya, sedangkan aku? sibuk dengan pemandangan dari jendela bis. Posisi duduk kami depan-belakang dan ngambil yang 2 slot di sebelah kanan kalo dari pintu masuk. Fira dan Chandra berada di depan, sedangkan aku dan Qila berada di belakang mereka, terus posisi kami di kursi yang ketiga dari depan, berarti aku dan Qila berada di posisi ke lima, s sedangkan Chandra dan Fira di posisi ke empat. Entah ada angin darimana datangnya, tiba-tiba ada yang menepuk bahu kanan ku, tak lain pelakunya adalah Qila, perempuan di samping kanan ku yang membuatku kaget bukan main, untungnya gak kenceng, dan untungnya lagi, Chandra dan Fira nggak denger pula.

“Sorry, aku sudah manggil kau 3 kali, tapi kau terpaku sama pemandangan di luar” ucapnya sambil nunjukkin ekspresi takutnya.

Diriku yang ingin marah seketika menghilang karena penjelasan Syaqila, dan salah ku juga sih yang terlalu fokus sama pemandangan diluar yang… ya… begitu aja sih, masih sama, kayak warung, ruko, sekolah, dan lain sebagainya. Ok, back to the topic, aku langsung tanya ke dia

“Ada apa?”

Lalu dia respon “kamu mau dengerin cerita serem nggak?” tanyanya yang sedikit antusias

Mungkin perjalanan udah lewat 2 jam lebih dan kemungkinan masih sekitar 1 jam lebih buat sampai di bukit Alteng, maka aku hanya mengangguk sekali sebagai isyarat respon. Ternyata, cerita yang dia ceritakan malah membuat rasa penasaran ku jadi tinggi, bukan malah jadi ketakutan bahkan merinding.

MACAN TARING EMAS - FROPEN 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang