In The Rain

2K 86 2
                                    

Bahkan di saat langit malam ini menangis, kau masih saja memberiku kehangatan... kau merengkuhku, memenjarakan tubuhku di dalam lengan kokohmu, seolah aku adalah harta berharga yang harus selalu kau jaga...

____________ ***

Lee Hyukjae mendesah untuk yang ketiga kalinya dalam lima menit terakhir. Mata berkelopak satunya tak lepas sedikitpun dari jendela tanpa tirai itu. Kaca bening yang terbingkai kusen kayu berwarna coklat tua itu terlihat memutih dengan hiasan berupa titik-titik air yang jumlahnya semakin banyak dari waktu ke waktu. Menghalangi pandangan Hyukjae untuk menatap apapun di luar kamarnya, tempat ia berada sekarang.

Suara gemerisik air hujan yang bercampur dengan angin memasuki indera pendengarannya. Hyukjae tahu hujan semakin deras. Bahkan sesekali ia juga mendengar suara gemuruh guntur yang seolah ikut meramaikan suasana. Jangan lupakan juga udara dingin yang menusuk kulit bahkan menembus tulang hingga ke persendian.

Mata Hyukjae sejenak teralih pada jam berbentuk ikan badut dengan warna orange menyala yang terduduk di atas meja nakas, di samping tempat tidurnya. Jam mungil kebanggaan seorang namja berambut brunette itu telah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Cukup larut. Hyukjae kembali menatap ke jendela, namun kali ini pandangannya terlihat lebih kalut. Gigi depannya tanpa sadar telah menggigit bibir bawahnya yang tebal, pertanda ia sedang dilanda perasaan tak nyaman.

"Mau sampai kapan kau seperti itu, Hyukjae?"

Hyukjae mendengar suara yang familiar di telinganya. Ia membalikkan tubuh dan mendapati seorang namja dengan balutan mantel mandi berwarna coklat tengah bersandar di pintu kamarnya, memandang dengan tatapan jengah.

"Apa maksudmu, Heechul Hyung?" Tanya Hyukjae

Sebuah dengusan kecil dilontarkan Heechul. Ia berjalan beberapa langkah hingga berdekatan dengan salah seorang dongsaeng nya itu. "Kalau kau cemas, kenapa tidak kau jemput Donghae sekarang saja? Kelihatannya hujan semakin lebat."

"Ah, kau salah, Hyung. Aku tidak cemas padanya," kilah Hyukjae sambil menunduk menatap lantai marmer yang diapijak.

"Kau ini sebenarnya ada masalah apa dengan Donghae?" Tanya Heechul dengan nada yang terdengar kesal. "Kalian tidak terlihat seperti biasanya! Kenapa kalian terlihat saling menjauhi satu sama lain?"

Tubuh Hyukjae sedikit menegang. Ia mengepalkan tangannya kuat, sementara pikirannya telah jauh menerawang entah kemana. Satu hal yang saat ini terbersit di dalam kepalanya hanyalah wajah polos seorang namja dengan rambut brunette yang hingga kini belum terlihat batang hidungnya.

" Sepertinya kalian memang sedang bertengkar," kata Heechul ketika dilihatnya Hyukjae hanya membisu.

Sebuah senyum getir terlukis di bibir Hyukjae, seolah membenarkan pernyataan yang dilontarkan oleh Heechul. "Ne, sudah satu minggu aku tidak bicara dengan Donghae sama sekali, Hyung."

Dalam sekejap mata Heechul membulat sempurna. Mulutnya membuka cukup lebar hingga ekspresi wajahnya terlihat seperti orang bodoh. Namun keterkejutan Heechul tidaklah mengherankan bagi Hyukjae. Ia tahu semua teman band nya yang lain akan bereaksi sama jika mendengar dirinya sedang bertengkar dengan Donghae, bahkan hingga tidak bicara selama satu minggu.

Ya, pertengkaran hebat seperti itu adalah sebuah hal yang sangat langka bagi Hyukjae maupun Donghae. Selama ini mereka dikenal sebagai pasangan namjachingu yang sangat akrab. Pertengkaran mereka biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit saja, paling lama satu hari. Entah bagaimana keduanya selalu bisa menyelesaikan setiap masalah sehingga bisa kembali rukun dalam sekejap.

In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang