Baca ulang biar ngerti ya, ada beberapa adengan aku tambah di sini.
Btw selamat menunggu wkwkkw
****yz****
"Pah? Ke-kenapa Papah ada disini? " Tanya Hengky pada Ayahnya Pai yang sedang berada di GH BTR
"Papah udah tau semuanya dari Meyden, nak. Saya mohon jangan gugurkan cucu saya. Anak itu belum lahir dan tidak tahu apa apa nak. " Ucap Ayah Pai
"Tapi Pah... " Hengky ragu, apa yang harus ia katakan sekarang?
"Saya sendiri yang akan menghukum Rafly, apapun yang terjadi, tolong jangan gugurkan bayi yang tak bersalah itu nak. " Ucap Ayah Pai sekali lagi membuat Hengky banjir air mata
"Hati Hengky sakit Pah... Hengky cape, mau nyerah aja. Hengky udah engga kuat" Suara tangis Hengky memenuhi ruang tamu GH BTR
"Hengky cape Pah... Cape... Cuma Hengky yang berjuang. Please Pah.... Apa Pai sebenci itu sama Aku? Kenapa? Kenapa harus Hengky? Kenapa harus Aku? Aku salah apa Pah? " Sungguh, rasanya hati Hengky sudah tercabik-cabik, hancur.
"Kak Kyy... " Kenn melihat Hengky menangis di hadapan Ayah Pai.
"Kak..... Apa Kakak Kyy lupa apa yang Kenn bilang? Kak Pai itu-" Lagi... Ucapan Ken terpotong
"Cukup Kenn... Cukup... " Sungguh, Hengky sudah muak dengan semua orang
"Nak, ayo ke rumah ya? Kita bicarakan hal ini dengan Rafly" Ucap Ayah Pai
Hengky tampak berpikir sejenak sebelum memutuskan untuk ikut
"Baiklah... " Ucap Hengky lalu mengikuti Ayah Pai
**
Di rumah itu, terdengar suara tamparan yang begitu renyah
//plak
"Anak kurang ajar! Dapat ajaran dari siapa kamu bertindak seperti itu?! Saya tidak pernah mengajarkan mu hal seperti ini Rafly! " Ucap Ayah Pai
"Anjing! Shhh.... Papa pengen tau siapa yang ngajarin aku kaya gini?! Ngaca pah! Waktu aku masih di kandungan Papah pernah nyuruh mamah buat ngegugurin aku kan?! Satu lagi, aku selingkuh juga karena papah berulangkali berselingkuh di luar sana tanpa mamah tau! " Ucap Pai panjang lebar
"Kamu! Argh! Jantung ku..." Ucap Ayah Pai kesakitan
"Pah... Papah istirahat aja di kamar ya? Mau Hengky bantu naik? " Tanya Hengky
"Engga usah nak... " Ucapnya lalu pergi dari sana
Tiba tiba saja Hengky di tarik keluar menuju taman belakang rumah oleh Pai
"Harus banget lo ngadu sama Papah? Biar apa lo kaya gitu? Ohh.... Gua tau, biar terkesan nya lo kan yang paling tersakiti? Sebelum bertindak, mikir dulu goblok! " Pai meneriaki Hengki dengan keras, menarik rambut Hengky, hingga Beberapa helai rontok
"Pai... Sakitt... Lepas.... Aku mohon... Maaf... " Ucap Hengky kesakitan memegang tangan Pai dengan kedua tangannya, berharap tarikan Pai bisa ia lepaskan
"Ya makanya jangan Goblok!! " Pai teriak tepat pada telinga Hengky,
"Maaf... Aku engga ngadu ke Papah, bukan aku yang bilang semuanya, " Ucap Hengky berusaha menjelaskan
"Terus dari siapa kalo bukan Lo?! Sekali lagi Papah ikut campur urusan kita, gua jamin Lo gabakal bisa jalan lagi. Paham? " Ucap Pai di angguki setuju oleh Hengky
"Paham engga?! Jangan ngangguk-ngangguk doang! Tolol! " Maki Pai sekali lagi
"Iya... Aku paham.. " Ucap Hengky kembali tenang saat Pai melepaskan tarikan pada rambut miliknya
Tes..
Tetesan air? Ah tidak... Itu bukan air... Itu darah.. Perlahan-lahan darah mulai menetes dari hidung Hengky
"Darah?... Pai!.. Aku-... " Sebelum mengatakan sesuatu, Hengky lansung pingsan di tempat dengan hidungnya yang masih meneteskan darah
****yz****
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan (BxB) S2
Fanfictionini adalah Season 2 dari Kegagalan (bxb) {skykai} Deskripsi nya entar aja dah, males mikir